Masih Akibat Teror Virus Corona, Kota Suci yang Diduduki Isreal Ini Juga Ikutan Berubah Jadi Kota Hantu
Ditambahkannya lagi, keputusan Israel itu dilakukan tepat saat Kota Betlehem menyelenggarakan acara besar yakni maraton Bethlehem. Akibat keputusan itu, agenda itu akhirnya juga dibatalkan.
"Ini merupakan pukulan yang sangat berat bagi semua orang. Saya berkeliling kota kemarin dan masih ada beberapa turis, tetapi sangat sedikit. Kota ini hampir mati. Tanpa pariwisata, tidak ada yang bisa dilakukan di Betlehem," ujarnya lagi.
Perintah untuk menutup kota suci tempat kelahiran Jesus Kristus itu, disampaikan Menteri Pertahanan Israel Naftali Bennett. Ia mengklaim, kebijakan itu sudah dikoordinasikan dengan Otoritas Palestina. Dalam hal ini, warga Palestina dari Betlehem, Beit Jala, dan Beit Sahour, dilarang memasuki Israel. Meskipun banyak dari mereka bekerja di sana, sementara pergerakan barang akan berjalan seperti biasa.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, bahwa tujuh orang yang didiagnosis dengan virus corona kemungkinan tertular dari sekelompok wisatawan dari Yunani yang tinggal di sebuah hotel di Beit Jala yang juga mengunjungi Israel. Sebanyak 51 orang lainnya yang berada di lokasi itu sudah diperiksa dan dinyatakan negatif terjangkit virus Corona.
Sejak keputusan itu diberlakukan, penduduk Palestina di Betlehem dan daerah sekitarnya telah melaporkan penurunan signifikan dalam kegiatan di kota itu sejak Kamis malam waktu setempat.
Untuk diketahui, wilayah Bethlehem sering dikunjungi oleh wisatawan dari Israel dan banyak tempat lain di seluruh dunia. ***