Terkuak, Ternyata Trump Telah Berencana Untuk Membunuh Qasem Soleimani Selama 18 Bulan
RIAU24.COM - Ternyata, AS telah berencana untuk membunuh jenderal Iran Qasem Soleimani selama '18 bulan', sebelum serangan akhirnya yang membawa Iran dan Amerika ke tepi perang habis-habisan. Diskusi untuk membunuh kepala pasukan al Quds Iran, yang melakukan operasi untuk rezim Iran di luar negeri, telah 'berlangsung selama berbulan-bulan', menurut New York Times.
Soleimani terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak di luar bandara Baghdad pada 3 Januari, setelah Presiden Trump mengatakan dia telah "secara aktif mengembangkan rencana untuk menyerang diplomat Amerika dan anggota layanan di Irak dan di seluruh wilayah itu".
Dia dianggap sebagai orang paling kuat kedua di Iran. Kematiannya memicu ancaman 'pembalasan hebat' dari Teheran, dengan rentetan rudal balistik yang ditembakkan ke dua pangkalan AS awal pekan ini. Presiden Trump mengatakan tidak ada korban, meskipun ada klaim di TV pemerintah Iran bahwa 80 tentara AS telah terbunuh.
zxc2
Sebelumnya, telah muncul informasi bahwa Soleimani sedang dilacak oleh pejabat intelijen AS selama berbulan-bulan, dengan pengawasan intensif pada bulan Mei. Setelah serangan terhadap kapal tanker minyak di Teluk Persia pada bulan Juni, yang menyalahkan AS atas Iran, penasehat keamanan nasional John Bolton saat itu meminta pejabat pertahanan untuk membuat rencana baru untuk menghentikan agresi Iran.