Terbongkar, Gara-gara Siasat Ini, Baja Impor asal China Buat Produksi Lokal Jadi Terkapar di Negeri Sendiri
Secara definisi, pihak China memang tidak menyalahi aturan. Karena, ketika baja karbon diberikan setetes campuran alloy/paduan boron pada proses pembuatannya, maka produk tersebut berubah menjadi produk baja boron (paduan).
"Tapi secara penggunaanya itu dia masih tetap baja karbon. Nah itu yang kita namakan penyiasatan. Dia sebenarnya masih baja karbon tapi ditetes sedikit saja definisinya berubah. Apa yang diuntungkan produk China, dia dapat 18 tax rebate di sana," jelasnya lagi.
Tak sampai di situ, setelah mendapat keringanan di negeri sendiri, produk tersebut mendapat keringanan bea masuk 0 persen begitu masuk ke Indonesia. Hal itu disebabkan statusnya adalah baja boron.
Menurut Yerry, ada dua jenis baja, pertama adalah baja karbon. Baja dengan jenis ini dikenakan bea masuk sebesar 5 persen hingga 15 persen. Yang kedua, adalah baja paduan. Baja jenis dikenai bea masuk 0 persen.
"Jadi dia pindah HS, HS itu akan mempengaruhi bea masuk impor. Kalau dia baja karbon tarif impornya sekitar 5 sampai 15%. Tapi kalau baja paduan itu nol (bea masuknya)," sebutnya.
Yang cukup mengejutkan, dengan siasat ini, harga baja impor asal di Indonesia, bisa menjadi lebih murah 18-33 persen. Wah begitu ya ... ***