Amien Rais Dikritik Karena Tolak Ibukota Baru, Dradjad Wibowo Balas dengan Sentilan Tajam Ini
China Tahu
Terkait rencana pemindahan ibukota negara yang baru, Dradjad mengatakan, China tahu Indonesia tidak punya cukup uang untuk memindahkan ibukota. Untuk membayar defisit BPJS saja, APBN kewalahan. Apalagi semester I/2019 ini penerimaan pajak hanya 38,25 persen dari target APBN.
Di sisi lain, lanjutnya, jangka waktu pemindahan ibu kota dibuat sangat ambisius. Harus pindah tahun 2024.
Bagi China, kondisi ini adalah kesempatan emas untuk “mengunci” pengaruh geopolitik-ekonomi terhadap Indonesia. "Ini karena proyek pemindahan ibukota tersebut amat sangat klop dengan langkah China mengekspor “soft power”nya,” lontar Dradjad.
Memakai istilah sepakbola, proyek pemindahan ibu kota itu seperti umpan yang sangat matang untuk China. Tinggal disontek sedikit, bola masuk ke gawang lawan. "Itu sebabnya pak Amien memakai istilah persembahan,” ujarnya lagi. ***