Amien Rais Dikritik Karena Tolak Ibukota Baru, Dradjad Wibowo Balas dengan Sentilan Tajam Ini
Menyikapi hal itu, Dradjad menyarankan mereka membaca sebanyak mungkin tentang China dan Presiden Xi Jinping. Khususnya terkait isi "The Chinese Dream”.
"Pahami bagaimana China melihat dirinya sebagai the Middle Kingdom yang menjadi pusat gravitasi dunia. Pahami the Century of Humiliation yang memalukan bangsa China, yang diawali dengan kekalahan dari Inggris dalam Perang Opium Pertama tahun 1839-1842," lontarnya.
Dradjad mengingatkan, China pada tahun 1820-an pernah menyumbang 30 persen PDB Dunia. Lalu bagaimana selama the Century of Humiliation, peranan PDB China hancur menjadi 5 persen. Lalu pada tahun 2017 sumbangan China ke PDB Dunia sudah menjadi 15,38 persen.
Setelah paham itu, kata Dradjad, mereka juga diminta membaca tentang bagaimana China mengekspor “soft power”nya untuk memperkuat pengaruh global. Begitu pula peran krusial dari the United Front Work Department dalam konteks ini.
Begitu pula bagaimana President Xi menekankan betapa pentingnya the United Front dalam berbagai acara Partai Komunis China. Lihat bagaimana pejabat-pejabat the United Front meroket karirnya. Termasuk di dalamnya peran The Confucius Institute.
"Dari situ kita akan paham bagaimana Presiden Xi Jinping dengan sangat cerdas memainkan OBOR (One Belt One Road),” ungkap Dradjad.