Dari Trauma, Musibah Karhutla Membuatnya Jadi Waspada
Selain itu, meski berada di tengah pusat pemerintahan Provinsi Riau, kawasan yang dihuni Bu Nunuk bisa dikatakan masih jauh dari kemajuan. Hingga radius setengah kilometer dari rumah Bu Nunuk, tidak ada bangunan lain. Yang tampak hanya hamparan lahan semak belukar yang diselingi pohon-pohon besar yang sudah tumbang atau ditebang bekas aktivitas illegal logging beberapa tahun silam. Jaringan listrik pun belum tampak ada yang terpasang. Sehingga bila ada yang iseng membakar lahan, akan sulit ketahuan. Rimbunan semak-semak yang kadang cukup tinggi, bisa jadi tempat persembunyian yang sempurna bagi pelaku aksi jahat tersebut.
Berbuah Waspada
Apalagi, kawasan tempat tinggalnya itu, menjadi idola bagi para pemancing yang berasal dari Kota Pekanbaru dan sekitarnya. Kondisi ini bisa dimaklumi, mengingat di kawasan itu terdapat aliran anak sungai yang cukup panjang. Kabarnya, stok ikan di dalamnya masih berlimpah.
"Sekarang, kalau ada orang mancing datang, saya selalu ingatkan supaya berhati-hati. Jangan buang puntung rokok sembarangan," tutur Nunuk.
Bila ada tanda-tanda mencurigakan, tanpa diperintah lagi, Nunuk atau suaminya, akan langsung berkoordinasi dengan aparat pemerintah desa setempat. Selain itu, operasi rutin yang digelar petugas dari Manggala Agni, dirasakan banyak membantunya. Khususnya bagaimana cara mengantisipasi terjadi kebakaran lahan di kawasan itu. Masukan dan saran dari petugas Manggala Agni, juga menjadi masukan berharga bagi dirinya. "Pokoknya, setiap apa yang saya temukan, saya sampaikan kalau datang patroli rutin seperti ini. Saya sudah trauma, jangan sampai kejadian itu terulang lagi," ujarnya.