Posko Prabowo-Sandi di Yogya Diserbu Massa, FPI DIY Tempuh Jalur Hukum
Bambang mengaku punya bukti bahwa sekelompok orang itulah yang pertama kali menyerang markas FPI sekaligus posko pemenangan Prabowo-Sandi. Bukti tersebut adalah kesaksian dari polisi yang berjaga serta rekaman CCTV yang terpasang di sekitar markas FPI.
Mengenai pemicu kericuhan yang diduga karena saling ejek antar kedua kelompok juga ditampik Bambang. Kendati demikian, Bambang mengakui kelompoknya sempat terlibat saling ejek saat sore hari.
"Nggak benar (pemicu kericuhan saling ejek), nggak benar, karena apa? Ada rekaman CCTV dan di situ (rekaman CCTV) tiba-tiba masuk mereka itu masuk, terus ada juga (kesaksian) dari polisi. Kalau saling ejek itu akhir sore tadi, siapa orang yang diinjak-injak di rumah sendiri nggak melawan," ujarnya lagi.
Terpisah, juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean, mengaku pihaknya telah menerima informasi tentang hal itu.
"Kami sudah menerima informasi dan laporan ini dari bawah bahwa memang terjadi perbuatan melanggar hukum, perusakan dan penyerangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang kami mendapat informasinya menggunakan atribut PDIP kepada kantor tim pemenangan Prabowo-Sandi, yang memang juga sekaligus posko FPI di daerah Yogyakarta," ujarnya, dilansir viva.
Meski pihak massa diduga simpatisan PDIP itu telah melakukan perbuatan melanggar hukum, Ferdinand mengimbau supaya simpatisan Prabowo-Sandi untuk tenang dan tidak melakukan aksi balasan. ***