Dianggap Kampanye Jokowi, Emak-emak Soraki Jubir TKN Arif Budimanta dengan Teriakan Bohong
Walau sudah diminta tenang oleh moderator, suasana diskusi tidak kunjung kondusif. Arif yang juga Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) mengaku tak bisa melanjutkan diskusi. Ia kemudian minta izin meninggalkan ruangan.
Sebelum pamit, Arif mengatakan bahwa ia dan calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno bersahabat akrab. Untuk itu, ia meminta agar pemilihan presiden (pilpres) 2019 April mendatang berjalan dengan damai.
Sejumlah tokoh juga tampak hadir dalam diskusi tersebut. Di antaranya mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin dan sastrawan Taufiq Ismail. Selain itu, tampak hadir pengamat politik Boni Hargens, pengamat ekonomi Ichsanuddin Noorsy dan sejumlah aktivis seperti Syahganda Nainggolan, Sayuti Asyathri, Hatta Taliwang dan Haris Rusli Moty.
Sebelumnya, Din Syamsudin yang juga tampil sebagai pembicara, sempat menyinggung keberadaan para pendukung fanatik di pilpres 2019. Ia menyayangkan, karena fanatisme politik itu terkesan kurang didasari pada literasi politik, kecerdasan informasi, dan pengetahuan politik.
"Banyak saya saksikan lebih karena emosi. Sebagian anak bangsa buta aksara politik. Dalam arti tidak semua punya pengetahuan yang dalam dan utuh tentang calon yang akan dipilih," ujarnya ketika itu, seperti dilansir cnnindonesia. ***