Menu

Persaingan Belum Usai, Pengamat Sebut Pelukan Erat Jokowi-Paloh Ibarat Clinch dalam Tinju

Siswandi 12 Nov 2019, 09:56
Inilah momen ketika Jokowi dan Surya Paloh berpelukan erat saat penutupan Kongres II Partai NasDem, Senin malam tadi. Foto: int
Inilah momen ketika Jokowi dan Surya Paloh berpelukan erat saat penutupan Kongres II Partai NasDem, Senin malam tadi. Foto: int

RIAU24.COM -  Gonjang-ganjing tentang suasana panas di tubuh koalisi Presiden Jokowi khususnya Partai NasDem, saat ini sudah mereda. Hal itu terjadi ketika orang nomor satu di Tanah Air itu, berpelukan erat dengan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh. Peristiwa yang langsung mendapat sorotan luas itu, terjadi ketika Presiden Jokowi hadir dalam  penutupan Kongres II Partai NasDem, Senin (11/11/2019) tadi malam, di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

Namun menurut penilaian  Direktur Eksekutif Media Survei Nasional (Median) Rico Marbun, pelukn erat antara kedua tokoh politik itu, ibarat clinch dalam olahraga tinju. 

Seperti diketahui, dalam sebuah laga, dua petinju yang tengah bertarung biasa berangkulan. Taktik ini digunakan meredam atau menghindar sejak dari serangan lawan. Setelah dipisahkan sang wasit, kedua petinju biasanya akan kembali saling jual beli pukulan. 

"Surya Paloh dan Jokowi berpelukan semalam itu seperti semacam clinch dalam tinju. Kemudian, mereka melihat momen selanjutnya," lontarnya, Selasa 12 November 2019.

Dilansir detik, Rico menilai persaingan yang sehat belum berakhir. Tujuan NasDem yang dipimpin Paloh adalah Pemilu 2024. Menurutnya, Partai NasDem berani karena punya bekal yang kuat, yakni lonjakan tambahan 23 kursi di parlemen. Untuk diketahui, lonjakan ini adalah yang terbanyak dibanding partai lain.

"Ada jeda, ada waktunya tarung lagi," tambahnya. 

Halaman: 12Lihat Semua