3 Ormas Besar Indonesia Tolak Rencana Prabowo Evakuasi Warga Gaza 

Zuratul 11 Apr 2025, 22:14
3 Ormas Besar Indonesia Tolak Rencana Prabowo Evakuasi Warga Gaza.
3 Ormas Besar Indonesia Tolak Rencana Prabowo Evakuasi Warga Gaza.

RIAU24.COM -Rencana Presiden Prabowo Subianto mengevakuasi 1.000 warga Gaza ke Indonesia mendapat penolakan keras dari tiga ormas Islam terbesar di tanah air: Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). 

Ketiganya menilai bahwa evakuasi tersebut justru mendukung agenda pengosongan Gaza oleh Israel dan Amerika Serikat.

Berikut penjelasan lebih lanjut.

PBNU: Relokasi Sama Saja Blunder Politik

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil), secara terbuka mengkritik rencana Prabowo.

"Untuk isu ini (relokasi warga Gaza), saya mengatakan Pak Prabowo blunder, menurut saya itu tidak tepat. Jadi ya apa pun kita harus membantu dengan segala daya upaya untuk tetap membantu bangsa Palestina, terutama warga Gaza tetap di Gaza," ujar Gus Ulil saat ditemui di Gedung PBNU, Jakarta, Kamis, 10 April 2025.

Menurutnya, pemindahan warga Gaza ke luar Palestina justru sejalan dengan ambisi Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

"Memang misi utama Netanyahu ingin mengosongkan Gaza, kosong dari warga Palestina. Jadi kalau kita ikut merelokasi warga Gaza, ya itu fatal," tegas Gus Ulil.

Ia juga menyampaikan kekhawatiran akan potensi Gaza dijadikan kawasan wisata oleh Trump.

"Jadi dia ingin menjadikan Gaza sebagai resort pinggir pantai. Gaza itu pinggir pantai, ingin menjadikan resort pinggir pantai," ujarnya.

Muhammadiyah: Jangan Mimpi Israel Mau Terima Mereka Kembali

Pimpinan Pusat Muhammadiyah juga memberikan peringatan tegas.

"Sebaiknya Prabowo jangan ikut-ikutan mengevakuasi rakyat Gaza ke Indonesia karena jika hal itu terjadi, Prabowo jangan mimpi Israel akan mau menerima kembali warga Gaza yang sudah dievakuasi tersebut," ujar Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas dalam pernyataan tertulisnya di Jakarta, Rabu, 9 April 2025.

Menurut Anwar Abbas, bantuan untuk korban luka dan trauma harus dilakukan di Gaza, bukan dengan memindahkan mereka ke Indonesia.

Beliau berandil, jika Prabowo ingin membantu pengobatan dan perawatan rakyat Gaza, maka pengobatan dan perawatannya bersama lima negara yang akan dikunjungi Prabowo harus dilakukan di Gaza.

Anwar juga mengingatkan sejarah pendudukan Yerusalem sebagai cerminan dari apa yang bisa terjadi jika Gaza dikosongkan.

"Yerusalem dikuasai oleh rakyat Palestina, tapi sekarang telah diduduki oleh Israel. Jadi belajar kepada sejarah, maka Indonesia dalam menghadapi manuver Israel harus cerdas," ucapnya.

MUI: Jangan Terjebak Tipu Muslihat Israel

Wakil Ketua Umum MUI Buya Anwar Abbas mempertanyakan motivasi di balik rencana Prabowo.

"Pertanyaannya, untuk apa Indonesia ikut-ikutan mendukung rencana Israel dan Amerika tersebut? Bukankah Israel dan Donald Trump sudah menyampaikan keinginannya untuk mengosongkan Gaza?" kata Buya Anwar kepada MUI Digital, Rabu, 9 April 2025.

Ia juga menyoroti fakta bahwa lima negara yang dikunjungi Prabowo memiliki relasi diplomatik dengan Israel

(***)