RIAU24.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin diduga membuat Presiden AS Donald Trump menunggu satu jam untuk panggilan telepon, setelah itu mereka akhirnya menyetujui gencatan senjata terbatas di Ukraina, menurut sebuah laporan.

Tepat sebelum panggilan telepon dengan Trump pada hari Selasa (18 Maret), Putin berada di acara tahunan dengan para pengusaha di Moskow. Panggilan itu diatur antara pukul 4 sore dan 6 sore waktu Rusia.

“Setelah beberapa waktu, pembawa acara mengingatkan Putin bahwa dia terlambat untuk menelepon dengan presiden AS,” kata laporan itu.

Putin tertangkap menatap dan menyeringai, menurut laporan itu.

Akhirnya, dia terlambat tiba di Kremlin untuk panggilan itu.

Dugaan insiden 'taktik penundaan' ini menjadi viral di media sosial.

Kedua presiden akhirnya berbicara selama lebih dari satu jam melalui telepon.

Putin menolak gencatan senjata 30 hari di Ukraina yang diminta presiden AS dan timnya, menurut laporan Bloomberg. Namun, dia setuju untuk membatasi serangan terhadap infrastruktur energi Ukraina.

Reaksi internet: Gerakan kekuasaan yang disengaja oleh Putin?

Rekaman itu membuat gebrakan di media sosial, dengan banyak yang berkomentar bahwa itu adalah gerakan kekuasaan Putin yang disengaja.

Seorang pengguna menulis, "Putin juga memiliki gelar Master dalam teater. Dia berasal dari sekolah Soviet tua. Brutal memang!"

"Membuat para pemimpin menunggu adalah permainan kekuasaan Putin yang lama. Tapi ini cukup brutal," komentar pengguna X lainnya.

Beberapa menyebutnya perang psikologis.

"Ini adalah perang psikologis tingkat KGB. Putin tahu Trump putus asa untuk persetujuannya, jadi dia membuatnya menunggu seperti anjing yang patuh," tulis seorang pengguna X.

(***)