Kamboja Serukan Gencatan Senjata Segera dengan Thailand Setelah Bentrokan Mematikan
RIAU24.COM - Utusan Kamboja untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pada hari Jumat (25 Juli) bahwa mereka menginginkan gencatan senjata segera dengan Thailand, setelah kedua negara tetangga saling serang dengan serangan mematikan untuk hari kedua, dengan Bangkok juga mengisyaratkan keterbukaan untuk berunding.
Sengketa perbatasan yang telah berlangsung lama meletus menjadi pertempuran sengit dengan jet, artileri, tank, dan pasukan darat pada hari Kamis (24 Juli), yang mendorong Dewan Keamanan PBB (DK PBB) untuk mengadakan pertemuan darurat mengenai krisis tersebut.
Pengumuman utusan Kamboja untuk PBB itu muncul setelah pertemuan tertutup Dewan Keamanan PBB.
"Kamboja meminta gencatan senjata segera tanpa syarat dan kami juga menyerukan solusi damai untuk sengketa tersebut," kata Phnom Penh.
Lebih dari 138.000 orang telah dievakuasi dari wilayah perbatasan Thailand, menurut rincian yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan negara itu.
Kementerian itu juga melaporkan 15 korban jiwa, 14 warga sipil dan seorang tentara dengan 46 lainnya terluka, termasuk 15 tentara.