Kisah Inspiratif Siska Retno Sari, Berdamai dengan Hemofilia Untuk Jalani Hidup dengan Normal

RIAU24.COM - Bagi penderita hemofilia, luka sekecil apa pun dapat menimbulkan pendarahan tanpa henti.
Pada Hari Hemofilia Sedunia (World Hemophilia Day) yang diperingati setiap tanggal 17 April, mengusung tema “Acces for all: Women and girls bleed too” atau “Akses untuk semua: Perempuan dan anak perempuan juga mengalami pendarahan”.
Tema ini menyoroti kenyataan bahwa perempuan dan anak perempuan dengan gangguan pendarahan masih banyak yang terabaikan dalam hal diagnosis dan perawatan, seperti halnya yang dirasakan Siska Retno Sari.
Siska divonis menderita hemofilia sejak tiga tahun lalu, saat usianya 34 tahun.
Penyakit yang ditandai dengan sulitnya darah untuk membeku itu, membuat wanita berparas ayu ini membutuhkan pengobatan seumur hidup.
Siska yang merupakan satu-satunya wanita pengidap hemofilia di Pekanbaru, menceritakan perjuangannya untuk hidup normal pada seminar Share Your Story yang ditaja oleh Himpunan Masyarakat Hemofilia Indonesia (HMHI), Kamis, 17 April 2025 di Re Caffe Pekanbaru.