Menanam Ulang Harapan Lewat Kolaborasi Hijau, Ketika Hutan Menjadi Jalan Pulang

RIAU24.COM - Kabut asap adalah luka lama yang belum sepenuhnya sembuh bagi masyarakat di wilayah-wilayah rentan kebakaran hutan di Indonesia, terutama di Sumatra dan Kalimantan. Setiap musim kemarau, langit yang seharusnya cerah berubah kelabu. Anak-anak terpaksa belajar di rumah, aktivitas ekonomi melambat, dan kualitas udara jatuh ke titik yang membahayakan nyawa. Semua ini bermula dari satu tindakan yang kerap dianggap biasa: pembakaran lahan.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, kita menyaksikan sebuah babak baru. Di sejumlah desa yang dahulu akrab dengan api, kini tumbuh kebun-kebun nanas, sayuran organik, dan koperasi yang menghidupkan ekonomi lokal. Hutan yang dulunya terkepung abu, perlahan mulai hidup kembali. Apa yang berubah?
Perubahan itu tak lepas dari kerja sama yang terbangun antara masyarakat, sektor swasta, pemerintah, dan media. Sebuah sinergi yang tidak hanya menyentuh sisi lingkungan, tetapi juga aspek sosial dan ekonomi secara menyeluruh. Ini adalah contoh nyata bahwa keberlanjutan bukan hanya konsep di atas kertas, melainkan sebuah jalan hidup yang bisa dilalui bersama jika ada kemauan dan komitmen kolektif.