RIAU24.COM -  Ratusan penerbangan telah dibatalkan dan taman-taman umum ditutup di Beijing, karena angin kencang yang didorong oleh pusaran dingin dari negara tetangga Mongolia menumbangkan ratusan pohon dan menghancurkan mobil-mobil di seluruh ibu kota Cina.

Beijing mengeluarkan peringatan badai tertinggi kedua pada hari Sabtu, pertama kalinya dalam satu dekade, memperingatkan 22 juta penduduk untuk menghindari perjalanan yang tidak penting karena angin berpotensi memecahkan rekor April lalu sejak 1951.

Dua bandara internasional besar di kota itu, Beijing Capital dan Daxing, membatalkan 693 penerbangan pada Sabtu sore dengan peringatan cuaca yang lebih buruk akan segera terjadi, terutama di wilayah utara negara itu dan di sepanjang wilayah pesisir.

Lebih banyak penerbangan dan kereta api juga dibatalkan karena beberapa wilayah negara itu mencatat angin terkuatnya dalam lebih dari 75 tahun, tercatat berkecepatan hingga 148 km/jam (92 mil/jam). Angin tersebut membawa hujan salju di Mongolia Dalam dan hujan es di Tiongkok selatan.

Di Beijing, taman hiburan Universal Studios terpaksa menutup operasinya setidaknya hingga hari Minggu, sementara situs bersejarah seperti Kota Terlarang Beijing, Istana Musim Panas, dan Kuil Surga ditutup.

Pertandingan sepak bola dan acara luar ruangan lainnya juga telah ditangguhkan.

Pertunjukan setengah maraton pada hari Minggu yang menampilkan robot humanoid yang bersaing dengan manusia dalam upaya untuk memamerkan kemajuan teknologi China juga dibatalkan.

Angin mendominasi obrolan di media sosial, dengan banyak orang menyatakan kekhawatiran terhadap pekerja pengiriman makanan yang berani menghadapi kondisi tersebut.

“Dalam cuaca seperti ini, kami dapat memilih untuk tidak memesan layanan pesan antar – itu terlalu sulit bagi mereka,” tulis seorang pengguna Weibo.

Badai pasir yang melanda wilayah dari Mongolia Dalam hingga wilayah sungai Yangtze juga melumpuhkan perjalanan darat di delapan provinsi lainnya, kata Xinhua dan lembaga penyiaran negara CCTV.

Badai pasir juga diperkirakan akan melanda Shanghai mulai Sabtu sore hingga Minggu pagi.

Angin kencang dan badai pasir terjadi di wilayah utara Tiongkok yang kering, tempat Gurun Gobi dan Taklamakan dikelilingi padang rumput, pegunungan, dan hutan.

Tiongkok telah berjuang selama puluhan tahun untuk mengurangi dampak badai pasir, terutama di Beijing, yang terletak di tepi wilayah kering, dan di mana badai semacam itu dapat mengurangi jarak pandang hingga hampir nol, mengirimkan pasir ke dalam bangunan dan pakaian, serta mengakibatkan ketidaknyamanan parah pada mata, hidung, dan telinga. ***