Predator Alami Penangkal Hama, Burung Hantu Diklaim Bisa Kendalikan Tikus di Ladang

Penggunaan burung hantu sebagai pengendali hama, kata Yudhistira, juga memerlukan pengelolaan yang cermat, sebab jika populasi Tyto alba tidak dikendalikan dan makanan utama mereka menipis, mereka bisa memangsa spesies lain seperti burung kecil, kelelawar, bahkan ternak kecil.
Oleh sebab itu, untuk mendukung konservasi dan efektivitas burung hantu, salah satu praktik terbaik yang dilakukan petani adalah menyediakan rumah burung hantu berupa kotak sarang di atas tiang setinggi 4 hingga 5 meter di lahan pertanian.
"Karena Tyto alba tidak membangun sarang sendiri, rumah burung hantu menjadi kunci keberhasilan program konservasi ini sekaligus menjadi fasilitas penting bagi mereka untuk menetap dan berkembang biak," jelasnya.
Menurut Yudhistira, keberhasilan pendekatan ini sangat bergantung pada keterlibatan petani, edukasi yang memadai, dan dukungan kebijakan dari pemerintah.
Fasilitasi penyediaan rumah burung hantu dan pemantauan populasi burung menjadi bagian penting dari pengelolaan ekosistem pertanian yang sehat dan berkelanjutan.
"Sinergi konservasi yang menyatu dengan strategi pengendalian hama terpadu adalah masa depan sistem pertanian modern yang aman dari hama tanpa merusak lingkungan," ucap Yudhistira Nugraha.