Indonesia Diambang Krisis, Rocky Gerung Miris: Perlawanan Sipil Terpecah, Gerakan Mahasiswa Kehilangan Arah

Ia menambahkan bahwa masyarakat sipil mengalami “kakofoni”—keramaian yang tak memiliki struktur, tanpa komposisi yang jelas.
Rocky menilai bahwa tidak adanya satu isu strategis yang bisa dipertahankan secara konsisten membuat gerakan-gerakan sipil kehilangan taji.
Pergantian isu yang cepat, minimnya pendalaman substansi, hingga saling curiga antaraktivis turut memperburuk keadaan.
“Yang kita lihat adalah semangat yang terjebak dalam kegaduhan. Ada ide, tapi tak ada strategi. Ada strategi, tapi tanpa pengorganisasian,” ujarnya.
Situasi ini sangat kontras dengan era Reformasi 1998. Kala itu, masyarakat sipil dan mahasiswa menyatu dalam semangat menggulingkan Orde Baru, dengan musuh bersama yang jelas: korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Kini, menurut Rocky, konsolidasi ideologis tidak lagi terjadi. Transisi kekuasaan tidak menandai perubahan substansial karena rezim yang lama masih memiliki pengaruh kuat dalam pemerintahan baru.