Pengumuman Besar PM Inggris Keir Starmer Saat Tarif Trump Mengguncang Pasar

RIAU24.COM - Perdana Menteri Inggris Keir Starmer akan mengumumkan berakhirnya era 'globalisasi' setelah tarif timbal balik besar-besaran Presiden AS Donald Trump yang telah memicu perang dagang global, menurut laporan The Times.
PM Inggris akan menyampaikan pidato kepada rakyatnya pada hari Senin, di mana ia kemungkinan akan mengakui bahwa globalisasi, yang dimulai setelah runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, telah mengecewakan jutaan pemilih dan mengakui mengapa nasionalisme ekonomi Trump populer di kalangan pendukungnya.
Inggris tidak setuju dengan tarif dasar Trump sebesar 10 persen dan tindakan proteksionis terkini lainnya, kata seorang pejabat senior Inggris kepada publikasi tersebut.
"Trump telah melakukan sesuatu yang tidak kami setujui, tetapi ada alasan mengapa orang-orang mendukungnya. Dunia telah berubah, globalisasi telah berakhir, dan kita sekarang berada di era baru," kata pejabat itu.
"Kita harus menunjukkan bahwa pendekatan kita, pemerintahan Buruh yang lebih aktif, pemerintahan yang lebih reformis, dapat memberikan jawaban bagi masyarakat di setiap bagian negara ini," pejabat itu menambahkan.
Selain itu, Starmer juga akan mengumumkan langkah-langkah perlindungan bagi ekonomi Inggris pada minggu mendatang di tengah perang tarif Trump yang sedang berlangsung, Bloomberg melaporkan.
"Dunia yang kita kenal sudah berakhir. Kita harus bangkit untuk menghadapi masa ini," kata Keir Starmer mengutip kantor berita Telegraph.
Khususnya, pidato hari Senin akan menjadi intervensi signifikan pertama Starmer sejak Trump memberlakukan tarif pembalasan pada tanggal 2 April.
Selama pidatonya, ia akan mengakui bahwa dampak ekonomi global yang dahsyat membuktikan bahwa Inggris harus bergerak lebih jauh dan lebih cepat untuk meningkatkan pertumbuhan dengan reformasi sisi penawaran.
Selain itu, akhir minggu ini, pemerintah Inggris juga berencana untuk membuat pengumuman yang pro-pertumbuhan, termasuk pelonggaran regulasi pada produsen mobil listrik dan memajukan bagian dari strategi industri pemerintah.
(***)