Demonstrasi Anti-Trump: Apa yang Memicu Protes 'Hands Off!' di Seluruh AS?

RIAU24.COM - Ribuan orang turun ke jalan di Amerika Serikat pada hari Sabtu (6 Maret) untuk memprotes perebutan kekuasaan yang tak tahu malu oleh Presiden Trump dan miliarder Elon Musk.
Menentang pemotongan staf pemerintah untuk tarif perdagangan dan mengikis kebebasan sipil, gerakan ‘Hands Off!’ menyebar di kota-kota seperti New York, Houston, Florida, Colorado, dan Los Angeles.
"Saya sangat marah, saya sangat marah, sepanjang waktu, ya. Sekelompok pemerkosa kulit putih yang memiliki hak istimewa mengendalikan negara kita. Itu tidak bagus," kata pelukis New York Shaina Kesner, salah satu pengunjuk rasa, kepada kantor berita AFP.
Demonstrasi yang menyuarakan penentangan terhadap Trump dan kebijakan perdagangan agresifnya bahkan meluas ke beberapa ibu kota Eropa.
Apa sebenarnya yang menjadi inti protes tersebut?
Menurut situs web yang dipimpin oleh organisasi akar rumput, gerakan ‘Hands Off!’ adalah mobilisasi nasional untuk menghentikan perebutan kekuasaan paling berani dalam sejarah modern.
Sebelumnya, protes kecil telah digelar sejak Trump kembali menjabat sebagai presiden Amerika untuk masa jabatan kedua, tetapi demonstrasi berskala besar seperti ini baru pertama kalinya terjadi.
Pemangkasan staf pemerintah, tarif perdagangan, dan terkikisnya kebebasan sipil telah menjadi pokok perhatian masyarakat di seluruh negeri.
"Kami di sini untuk menghentikan, sejujurnya, fasisme," kata pengunjuk rasa Dominic Santella kepada AFP di Boston.
"Kami menghentikan seorang pemimpin dari memenjarakan lawan-lawannya, menghentikannya dari memenjarakan orang-orang acak, imigran," tambahnya.
Acara yang diselenggarakan oleh Indivisible, MoveOn, dan kelompok lain ini diadakan untuk memprotes perampingan pemerintah yang agresif, memaksakan nilai-nilai konservatif secara sepihak, dan mengenakan tarif perdagangan yang tajam bahkan pada negara-negara sahabat yang telah menyebabkan terdampaknya pasar saham dunia, termasuk AS.
Demonstrasi hari Sabtu sebagian besar berlangsung damai.
Di Washington sendiri, lebih dari 20.000 orang ikut serta dalam protes tersebut. Para pengunjuk rasa termasuk pasangan tua hingga muda yang membawa bayi di kereta dorong.
Trump mengabaikan protes
Meskipun ada protes global terhadap tarif yang diberlakukannya dan banyak warga Amerika yang merasa kesal, Gedung Putih mengabaikan demonstrasi tersebut
Patut dicatat, tingkat persetujuan Trump telah turun ke titik terendah sejak menjabat, menurut jajak pendapat terkini.
(***)