Israel Mengumumkan Perluasan Operasi Militer di Gaza untuk Merebut Wilayah yang Lebih Luas

RIAU24.COM - Israel, pada hari Rabu (2 April), mengatakan bahwa mereka memperluas operasi militernya di Jalur Gaza yang dikelola Hamas, menyatakan bahwa tentara akan merebut area luas dari daerah kantong Palestina yang terkepung.
Menteri Pertahanan Israel Israel Katz merilis pernyataan yang mengatakan bahwa negaranya akan memperluas kehadirannya di Gaza untuk menghancurkan dan membersihkan daerah dari teroris dan infrastruktur teroris.
Dia mengatakan bahwa operasi militer yang diperluas akan merebut area luas yang akan dimasukkan ke dalam zona keamanan Israel, tanpa membagikan rincian tentang berapa banyak wilayah yang akan direbut Israel.
Sebelumnya, Katz telah memperingatkan bahwa tentara Israel akan segera beroperasi dengan kekuatan penuh di bagian tambahan Gaza.
'Hamas akan meletakkan senjatanya': Netanyahu
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, pada hari Minggu (30 Maret), mengatakan dia bersedia mengizinkan para pemimpin Hamas meninggalkan Jalur Gaza, tetapi hanya jika kelompok itu setuju untuk melucuti senjata.
Pengumuman itu muncul ketika Israel melanjutkan operasi militernya di Gaza.
"Kami sedang bernegosiasi di bawah kecaman. Kita dapat melihat retakan mulai muncul dalam posisi Hamas selama pembicaraan gencatan senjata,” katanya kepada kabinetnya.
Pada tahap akhir, Netanyahu mengatakan, "Hamas akan meletakkan senjatanya. Para pemimpinnya akan diizinkan pergi".
Pada Minggu pagi, serangan udara Israel menghantam sebuah rumah dan tenda yang menampung orang-orang yang mengungsi di Khan Yunis, menewaskan sedikitnya delapan orang, termasuk lima anak-anak, menurut badan pertahanan sipil Gaza.
Serangan itu terjadi pada hari pertama Idul Fitri, festival yang menandai akhir Ramadhan.
Israel memulai kembali pengeboman intens di seluruh Gaza pada 18 Maret, diikuti oleh serangan darat baru. Ini mengakhiri hampir dua bulan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Pada awal pertemuan kabinet pada hari Minggu, Netanyahu menepis klaim bahwa Israel tidak terlibat dalam pembicaraan untuk mengamankan pembebasan sandera yang ditahan di Gaza.
"Kami sedang bernegosiasi di bawah kecaman. Kita bisa melihat retakan mulai muncul," katanya.
"Hamas harus meletakkan senjatanya. Para pemimpinnya akan diizinkan pergi," tambahnya.
Netanyahu juga menekankan bahwa pendekatan militer Israel membuahkan hasil.
"Tekanan militer berhasil," tambahnya, mencatat bahwa itu melemahkan Hamas dan meningkatkan kemungkinan pembebasan sandera.
(***)