RIAU24.COM - Presiden AS Donald Trump pada hari Senin (31 Mar) berjanji bahwa serangan terhadap pemberontak Houthi di Yaman akan terus berlanjut hingga mereka tidak lagi menjadi ancaman bagi pelayaran global.

Ia juga sambil memperingatkan kelompok tersebut dan pendukung mereka di Iran tentang penderitaan nyata yang akan datang.

Apa yang dikatakan Trump?

Dalam sebuah posting di Truth Social, Trump berkata, "Pilihan untuk Houthi jelas: Berhenti menembaki kapal-kapal AS, dan kami akan berhenti menembaki Anda".

"Jika tidak, kita baru saja memulai, dan penderitaan yang sesungguhnya belum datang, baik bagi Houthi maupun sponsor mereka di Iran," Trump memperingatkan.

Trump juga menegaskan bahwa serangan AS yang tanpa henti telah menghancurkan kelompok itu selama dua minggu terakhir, dan menambahkan, Amerika menyerang mereka setiap hari dan malam.

Tak lama setelah pernyataannya, media pemberontak Yaman melaporkan dua serangan udara AS di pulau Kamaran, di lepas pantai Hodeida.

Peringatan Trump muncul di tengah meningkatnya ketegangan dengan Iran.

Trump baru-baru ini meningkatkan retorikanya, dengan menyatakan bahwa akan ada pemboman jika Teheran gagal mencapai kesepakatan nuklir baru.

Konflik AS-Houthi

Sejak melancarkan operasi militer pada 15 Maret, AS telah melancarkan serangan hampir setiap hari di wilayah yang dikuasai Houthi, yang bertujuan untuk menghentikan serangan mereka di rute-rute maritim utama.

Pada hari pertama serangan, pejabat Amerika mengklaim telah melenyapkan para pemimpin senior Houthi, sementara kementerian kesehatan pemberontak melaporkan 53 korban tewas.

Meski begitu, Houthi bertekad untuk terus menargetkan kapal militer AS dan kapal-kapal yang terkait dengan Israel. 

Kelompok Houthi mulai menyerang kapal-kapal setelah pecahnya perang Gaza, dengan alasan solidaritas dengan warga Palestina.

Serangan mereka telah mengganggu perdagangan global, memaksa kapal-kapal menghindari Terusan Suez jalur penting yang biasanya dilalui 12 persen lalu lintas pelayaran dunia dan malah mengambil jalan memutar yang mahal di sekitar ujung Afrika Selatan. 

"Serangan kami akan terus berlanjut hingga tidak lagi menjadi ancaman bagi Kebebasan Navigasi," janji Trump.

(***)