RIAU24.COM - Seorang wanita di China terjatuh dan meninggal dunia dari lantai 11 sebuah rumah sakit setelah menahan rasa sakit yang luar biasa dan tak tertahankan akibat operasi gigi bungsu yang gagal, di mana dokter gigi diduga mencabut gigi yang salah.

Dia ingin mencabut gigi bungsunya namun mengklaim bahwa dokter gigi telah mencabut gigi yang salah.

Itu baru awal dari rasa sakitnya.

Dokter gigi itu kemudian diduga memaksa gigi yang dicabut secara salah itu kembali dan mengikat gigi-giginya dengan kawat logam. Semua ini dikatakan dilakukan TANPA memberikan anestesi kepada wanita itu untuk menghilangkan rasa sakitnya. Insiden itu terjadi pada tanggal 12 Maret di Rumah Sakit Kota Anqing di provinsi Anhui, Tiongkok.

Wanita itu, Wu, tidak hanya menderita gigi yang rusak tetapi juga wajahnya yang bengkak dan tidak bisa tidur karena rasa sakitnya. Tidak hanya itu, Wu hampir tidak bisa makan karena rasa sakit yang luar biasa.

Setelah ini, ia memutuskan untuk mengunjungi rumah sakit lain untuk melakukan rontgen dan mengetahui bahwa obat bius disuntikkan ke gigi bungsu tetapi BUKAN gigi yang dicabut secara tidak benar.

Dia merekam satu video terakhir di atap rumah sakit

Pada tanggal 17 Maret, Wu kembali ke Rumah Sakit Anqing untuk merundingkan masalah tersebut setelah ia diminta untuk mencabut keluhannya tentang masalah tersebut. Tidak ada rincian tentang negosiasi tersebut yang dibagikan, tetapi Wu merekam satu pernyataan terakhir di Douyin, dan mengatakan bahwa rumah sakit tersebut akan menjadi tempat peristirahatan terakhirnya.

“Saya berusia 34 tahun, dan Anda menempatkan saya dalam situasi ini, siapa yang akan menyelamatkan saya?”

“Kau menipuku sejak awal. Berkat kerusakan yang disebabkan oleh rumah sakit ini, aku akan mati di sini hari ini.”

Wu kemudian jatuh dari lantai 11 dan videonya telah dihapus.

Menurut Sin Chew dan media Tiongkok , saudara laki-laki Wu mengklaim bahwa dokter tersebut telah mengubah catatan medis saudara perempuannya untuk menghindari tanggung jawab. Setelah kematiannya, rumah sakit menawarkan kompensasi sebesar 100.000 yuan (sekitar Rp180 juta), yang ditolak oleh keluarga.

Seorang informan kemudian mengungkapkan bahwa keluarga Wu dan pihak rumah sakit telah mencapai titik temu melalui negosiasi, dan pihak keluarga telah menghapus semua pernyataan mereka.

Staf dari Rumah Sakit Kota Anqing juga mengatakan bahwa dokter yang terlibat telah diskors sementara penyelidikan sedang berlangsung. ***