Astronot NASA Pulang usai Terdampar 9 Bulan di Luar Angkasa, Gimana Kondisinya?

"Banyak dari mereka tidak ingin dibawa keluar dengan tandu, tetapi mereka diberitahu bahwa mereka harus dibawa keluar," kata John DeWitt, direktur ilmu olahraga terapan di Rice University di Texas dan mantan ilmuwan senior di Johnson Space Center NASA, tempat ia mengembangkan metode untuk meningkatkan kesehatan astronot selama penerbangan antariksa, kepada Live Science dikutip Kamis (20/3/2025).
Sama seperti seseorang yang mungkin mengalami mabuk perjalanan di roller coaster atau saat menaiki perahu di perairan berombak, astronot dapat mengalami pusing dan mual saat kembali ke Bumi. Terutama karena alasan ini, astronot biasanya dibawa keluar dengan tandu setelah mendarat sebagai tindakan pencegahan.
Satu perubahan signifikan terjadi pada sistem vestibular sensorik di dalam telinga bagian dalam yang penting untuk menjaga keseimbangan. Di luar angkasa, sistem ini menjadi terbiasa mengabaikan masukan sensorik tertentu saat otak menyesuaikan diri dengan keadaan tanpa bobot.
"Jadi, saat astronot kembali ke Bumi dan gravitasi diperkenalkan kembali, mereka mulai menyesuaikan diri sekali lagi, yang untuk sementara dapat menyebabkan mabuk perjalanan di luar angkasa," kata DeWitt.
Perubahan lain yang dialami astronot, terutama mereka yang menghabiskan waktu lama di luar angkasa, adalah penyusutan otot dan tulang secara bertahap. Berjalan di Bumi biasanya cukup untuk menjaga otot tetap kuat karena gravitasi, tetapi astronot di luar angkasa tidak perlu terlalu banyak menggunakan otot.
Kurangnya aktivitas ini menyebabkan otot melemah dan menyusut seiring waktu, yang menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai atrofi otot.