BEM SI Khawatir Presiden Prabowo Minta Para Rektor Jinakkan Mahasiswa

RIAU24.COM -Ketum BEM SI, Herianto khawatir jika presdien Prabowo Subianto akan meminta para rektor perguruan tinggi untuk menjinakkan mahasiswa dalam kegiatan silaturahmi Istana yang diselenggarakan beberapa waktu lalu.
Pernijakan seperti melalui kegiatan kampus, pembatasan ruang diskusi dan pembatsan aksi.
"Ada kekhawatiran kami bahwa para rektor bisa diminta untuk “menjinakkan” mahasiswa, baik melalui kebijakan kampus yang represif maupun dengan membatasi ruang diskusi dan aksi," kata Herianto melalui pesan WhatsApp, Ahad, 16 Maret 2025.
Herianto mengatakan, kampus seharusnya menjadi ruang bebas bagi ekspresi intelektual, kritik sosial, dan advokasi kepentingan rakyat.
Namun, sejarah menunjukkan bahwa relasi antara pemerintah dan rektorat sering kali bermasalah.
"Tidak jarang, rektor digunakan sebagai alat kontrol terhadap gerakan mahasiswa," kata mahasiswa Universitas Mataram ini.
Herianto berharap pertemuan Prabowo dan para rektor tidak mengurangi ruang bagi mahasiswa dalam menyuarakan aspirasi dan kritiknya.
Sebab, keterlibatan aktif mahasiswa dalam proses demokrasi harus tetap dihormati dan difasilitasi.
Dalam proses demokrasi itu tidak boleh ada tekanan atau intervensi yang dapat membatasi kebebasan berpendapat dan berekspresi.
Presiden Prabowo sebelumnya mengundang ratusan rektor atau pimpinan perguruan tinggi negeri maupun swasta ke Istana Negara pada 13 Maret 2025.
Dalam pertemuan yang berlangsung selama empat jam diisi oleh tanya jawab antara Prabowo dengan para rektor.
(***)