Indonesia Pamerkan Artefak yang Dicari Puluhan Tahun dari Belanda

Ia mengatakan Belanda, investor terbesar dari Uni Eropa di Indonesia, memiliki hubungan yang unik dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara.
"Tentu saja ada beberapa hal yang tidak kami banggakan, tetapi kami sangat bersyukur karena Indonesia sangat peduli untuk melestarikan sejarah tersebut," kata Gerritsen.
Untuk mendukung bekas jajahannya dalam menjaga warisan budaya yang dipulangkan, pemerintah Belanda telah menawarkan bantuan dalam meningkatkan kondisi penyimpanan museum dan keahlian staf.
Beberapa peneliti mengkritik Indonesia, negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.000 pulau, karena kurangnya kerangka hukum untuk melindungi warisan budaya dan konservasi alamnya yang kaya.
Setidaknya 11 kasus pencurian museum dilaporkan antara tahun 2010 dan 2020, menurut laporan tahun 2023 oleh Rucitarahma Ristiawan, dosen ilmu budaya di Universitas Gajah Mada, dan dua peneliti lainnya.
Pada tahun 2023, puluhan kapal mengeruk dasar Sungai Batanghari di provinsi Jambi, dan para awaknya menjarah benda-benda arkeologi termasuk porselen, koin, artefak logam dan emas, yang diyakini telah dijual ke luar negeri, kata laporan itu.