Anies Baswedan Bakal Umumkan Ormas Baru, Mungkinkah jadi Partai Kendaraan di Pilpres 2029?
RIAU24.COM -Anies Baswedan akan segera meluncurkan organisasi masyarakat (ormas) dalam waktu dekat, hal ini diungkapkan oleh Juru Bicaranya, Sahrin Hamid mengutip detikcom pada Kamis 9 Januari 2025.
Ia menyebut Anies akan meluncurkan organisasi yang kemungkinan diumumkan bulan ini. Sahrin menyebut partisipan masyarakat, termasuk pendukung di Pilgub 2017 hingga Pilpres 2024, akan dilibatkan.
Ia menyebut ormas ini menjadi wadah pendukung Anies Baswedan di Pilgub maupun Pilpres. Ia berharap partisipasi datang dari berbagai kalangan.
Sebelumnya, Anies mengungkapkan bahwa banyak aspirasi yang datang kepadanya untuk membentuk parpol secara mandiri.
Aspirasi tersebut datang setelah ia gagal maju di pemilihan kepala daerah atau Pilkada 2024. Anies menerima aspirasi itu dan meminta pendukungnya untuk menantikannya.
Mengutip Tempo, Pembentukan partai, menurut Anies untuk mewadahi berbagai aspirasi masyarakat. Aspirasi masyarakat tersebut menginginkan kesetaraan dan demokrasi yang lebih sehat.
Tak hanya itu, ia mengatakan, banyak masyarakat yang menginginkan parpol yang mengedepankan gagasan. Aspirasi-aspirasi ini menjadi modal bagi Anies untuk membentuk partai politik.
Menggapi rencana mantan calon presiden nomor urut 01 ini, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin mengatakan, sudah saatnya Anies menyadari betapa pentingnya punya peran signifikan dalam sebuah partai politik.
Terlebih lagi, hampir semua eks Presiden Indonesia merupakan ketua umum partai. Menurut dia, seorang tokoh yang ingin punya kekuasaan paling tidak menjadi pemimpin parpol.
Dosen Universitas Al-Azhar ini lantas memberikan contoh Megawati Soekarnoputri dalam membesarkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Menurut Ujang, halangan yang dialami Anies sama dengan apa yang dirasakan Megawati di bawah rezim Orde Baru. Dia mengatakan, Megawati tetap getol mengupayakan partainya tetap eksis di tengah tekanan pemerintah Soeharto.
Namun, Ujang berpendapat, jika memiliki parpol, Anies juga bisa melakukan kaderisasi untuk calon pemimpin di semua tingkatan, mulai dari walikota hingga gubernur. Namun demikian, kata dia, proses membesarkan partai memakan waktu yang lama dan modal yang besar.
Selanjutnya, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun bahkan menyarankan Anies agar secepatnya mendirikan parpol. Menurutnya, Anies telah mendapatkan momentum untuk mendirikan partai tersebut.
Agenda kajian politik dan hukum yang dihadiri Refly itu, turut membincangkan wacana berdirinya partai Anies. Refly menjadi salah satu pemateri yang membedah rencana itu, didampingi Herman Kadir, Ari Yusuf Amir, dan Faisal Assegaf.
Adapun alasan Refly menyebut Anies punya momentum untuk mendirikan parpol, ditengarai karena mantan Gubernur DKI Jakarta itu tetap bisa disukai oleh banyak masyarakat walau tidak diajak dalam kelompok kekuasaan.
Selain itu, bagi Refly, kehadiran partai Anies dapat memberikan warna baru dalam kancah politik dalam negeri.
Sebab, katanya, partai Anies bakal berbeda dengan yang lain dan mempunyai visi perubahan. Masalah biaya dan sebagainya, kata Refly, bukan menjadi masalah utama dari berdirinya partai itu.
Sebelumnya, Mahkamah Konstitusi telah resmi menghapus ambang batas minimal persentase pengusulan pasangan calon presiden dan wakil presiden (presidential threshold) pada Sidang Pengucapan Putusan yang digelar pada Kamis (2/1/2025) di Ruang Sidang Pleno MK.
Keputusan tersebut juga dianggap sebagai langkah untuk memperkuat demokrasi di Indonesia dimana lebih banyak partai politik, baik besar maupun kecil kini memiliki kesempatan untuk mengsusung calon presiden mereka sendiri.
Sebelumnya, presidential threshold mewajibkan partai politik untuk memiliki 20% kursi di DPR atau 25% suara sah nasional dlam pemilu legislatif untuk dapat mengajukan calon presiden.
Meskipun keputusan ini memberikan peluang bagi lebih banyak calon presiden, dampaknya terhadap stabilitas politik, biaya pemilu, dan koalisi partai sangat signifikan.
Hal tersebut seperti angin segar bagi para politisi yang ingin maju nanti menentang Prabowo di Pilpres 2029.
Nama Anies Baswedan secara otomatis terpikirkan jika kita membahas hal ini.
Anies memiliki peluang yang tinggi untuk melawan Prabowo Subianto pada Pilpres mendatang.
Berkaca pada gelaran pilpres 2024 lalu, Popularitas dan elektabilitasnya yang cukup tinggi membuat Anies Baswedan berpeluang besar bisa meyakinkan partai politik untuk mengusungnya pada Pilpres periode selanjutnya.
Akankah Anies Baswedan Maju sebagai penentang Prabowo dan mengalahkannya di Pilpres 2029 mendatang?
(***)