Program Makan Bergizi Gratis Dimulai, Menkes Nilai Wajar Jika Banyak Kekurangan
RIAU24.COM - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberi tanggapan soal dimulainya program makan bergizi gratis (MBG). Menurutnya, kekurangan-kekurangan yang ada di program MBG adalah hal yang wajar mengingat program ini baru saja diluncurkan.
Seiring berjalannya waktu, Menkes Budi menuturkan program ini akan terus dievaluasi agar menjadi lebih baik.
"Saya seribu persen mendukung makan gizi gratis. Kalaupun kurang-kurang sedikit, namanya juga baru launching pertama kali. Nanti kita perbaiki lah," kata Menkes ketika ditemui awak media di Jakarta Selatan, Kamis (9/1/2025).
Menkes Budi lebih lanjut mengapresiasi kinerja kinerja lembaga dan kementerian lain yang turut membantu dalam mengatasi isu-isu yang berkaitan dengan kesehatan. Beberapa di antaranya seperti masalah kecukupan gizi, polusi udara, dan sanitasi.
Menurutnya, Badan Gizi Nasional yang melaksanakan program MBG turut membantu meningkatkan gizi melalui pemenuhan nutrisi masyarakat Indonesia. Selain itu, langkah-langkah yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) untuk mengurangi polusi, dapat membuat kualitas udara membaik dan mengurangi faktor risiko kesehatan masyarakat.
"Kalau misalnya Menteri PU (pekerjaan umum), sanitasinya bersih, saya juga akan lebih senang. Infeksinya, bakterinya kurang," katanya.
"Kalau ketiga masalah di luar kesehatan ini kita terbantu, saya rasa di hilirnya isu kesehatannya akan berkurang," tandas Menkes Budi.
Program MBG andalan Prabowo Subianto pertama kali diluncurkan pada Senin, 6 Januari 2025. Semenjak dihadirkan, muncul pro dan kontra di tengah masyarakat yang menilai program ini masih belum berjalan dengan maksimal.
Pro dan kontra yang muncul meliputi waktu distribusi makanan pada anak-anak, menu makanan yang diberikan, hingga kualitas gizinya. ***