Perayaan Meletus Di Bandara Damaskus Saat Penerbangan Internasional Dibuka Setelah 13 Tahun
RIAU24.COM - Suasana pesta mengelilingi bandara Damaskus pada hari Selasa (7 Januari) ketika penerbangan internasional dilanjutkan di bandara utama Suriah untuk pertama kalinya dalam 13 tahun setelah penggulingan Bashar al-Assad oleh pasukan pemberontak Islamis.
Penerbangan langsung pertama dari Doha Qatar tiba di bandara di bawah pemerintahan Islam Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang baru.
Penumpang terlihat bersorak, merayakan, dan membaca doa di terminal, dengan beberapa menggantungkan bendera bintang tiga.
Keluarga penumpang yang tiba menyambut mereka dengan balon dan bunga berwarna-warni setelah berpisah selama lebih dari 13 tahun.
Meskipun Suriah masih berada di bawah sanksi internasional yang diberlakukan selama rezim Assad, para pemimpin barunya melakukan upaya untuk memulihkan keadaan normal di negara itu.
"Saya menunggu saudara laki-laki saya, yang belum pernah saya temui selama 17 tahun. Dia tidak bisa kembali karena rezim," kata Reem Taghleb, 37, kepada AFP di bandara Damaskus.
"Dia mengambil kesempatan pertama untuk kembali ke Suriah dengan pesawat Qatar pertama," tambahnya, dengan emosi dalam suaranya.
"Kami sangat senang atas kepulangannya, dan untuk kebebasan negara kami," ungkapnya lagi.
Awal yang baru
Penerbangan komersial internasional pertama dari Suriah menuju Sharjah di Uni Emirat Arab.
Penerbangan ke Arbil di Irak juga dijadwalkan pada hari itu, menurut Otoritas Umum Penerbangan Sipil dan Transportasi Udara.
"Hari ini menandai awal yang baru," kata direktur bandara Damaskus Anis Fallouh kepada AFP.
Sementara penerbangan untuk bantuan internasional dan delegasi diplomatik asing telah mendarat di Suriah, penerbangan domestik telah dilanjutkan di Suriah.
Staf SyrianAir dan Cham Wings, yang keduanya masih berada di bawah sanksi Departemen Keuangan AS karena mengangkut senjata dan tentara bayaran di bawah rezim Assad, optimis tentang rute penerbangan baru yang dapat dibuka di masa depan.
(***)