Menu

Kekhawatiran Ekstremisme Di Militer Saat AS Terhuyung-huyung Di Bawah Serangan Tahun Baru

Amastya 4 Jan 2025, 13:12
Serangan New Orleans /Reuters
Serangan New Orleans /Reuters

"Militer belum cukup mengatasi masalah ini, apakah itu supremasi kulit putih atau ekstremis Islam," katanya, menambahkan, "Kasus-kasus ini adalah pengingat betapa pentingnya bahwa orang-orang yang berpotensi menjadi ekstrem tidak dilatih dalam taktik militer."

Jabbar yang berusia 42 tahun, seorang warga negara AS dari Texas, yang berada di balik serangan New Orleans, bertugas di Angkatan Darat dari 2007 hingga 2020. Dia dikerahkan di Afghanistan selama lebih dari setahun dan pensiun sebagai sersan staf.

Namun, belum jelas apakah dia bertugas dalam pertempuran, tetapi dia dilatih sebagai spesialis teknologi informasi.

Polisi mengatakan bahwa mereka menemukan bendera ISIS di truknya.

Liversberger, sebaliknya, berfungsi sebagai Baret Hijau yang bertugas aktif. Dia ditempatkan di Jerman tetapi sedang cuti untuk liburan, menurut laporan media. Dia adalah seorang sersan master operasi.

START mengungkapkan data

Halaman: 123Lihat Semua