Bursa Calon Ketua Golkar Riau Memanas, Penolakan Muncul Terhadap SF Hariyanto
RIAU24.COM - Bursa calon Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Riau semakin memanas menjelang Musyawarah Daerah (Musda) partai tersebut. Nama Wakil Gubernur Riau terpilih, SF Hariyanto, yang mencuat dalam bursa calon ketua, memicu polemik di internal partai.
Isu ini mulai mencuat setelah SF Hariyanto berhasil memenangkan Pilkada Riau beberapa waktu lalu. Sejumlah pihak di Partai Golkar bahkan menginginkan agar SF Hariyanto didorong menjadi Ketua Golkar Riau, mengingat tradisi partai yang selalu mendukung pemerintahan yang sedang berkuasa. Namun, kemunculan nama SF Hariyanto sebagai calon Ketua DPD Golkar Riau mendapat penolakan dari beberapa pengurus internal partai.
Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Golkar Riau, Ikhsan, menegaskan bahwa yang berhak maju sebagai calon Ketua Golkar Riau dalam Musda nanti adalah kader dan pengurus yang memenuhi syarat sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) serta Peraturan Organisasi (PO) Partai Golkar. Ikhsan menilai, munculnya calon dari luar partai dapat berbenturan dengan ketentuan yang berlaku dalam partai.
“Silakan kepada kader dan pengurus yang memiliki niat tulus untuk memajukan Golkar ikut dalam Musda, asalkan mereka memenuhi persyaratan sesuai AD/ART dan PO,” ujar Ikhsan dikutip dari tribunpekanbaru, Selasa 31 Desember 2024.
Menurut Ikhsan, pencalonan SF Hariyanto sebagai ketua dinilai tidak sesuai dengan mekanisme yang ada di Golkar. Sebab, menurut peraturan internal, yang berhak mencalonkan diri sebagai ketua DPD Golkar haruslah berasal dari kader yang telah lama berkiprah di partai, bukan dari luar. Oleh karena itu, sejumlah pengurus DPD Golkar Riau yang menentang pencalonan SF Hariyanto menganggap hal ini sebagai langkah yang bertentangan dengan ketentuan organisasi.
Meski demikian, isu mengenai pencalonan SF Hariyanto masih terus berkembang di kalangan pengurus Golkar Riau, yang melihat dukungan terhadapnya sebagai bagian dari kepentingan strategis menjelang pemilu dan Pilkada mendatang.