Duka Penuh Amarah Keluarga Jenazah Korban Kecelakaan Jeju Air, Menantikan Kabar Orang Tercinta Tanpa Kepastian
RIAU24.COM -Ratusan kerabat korban kecelakaan pesawat Jeju Air tak bisa membendung duka dan amarah karena belum dapat melihat jenazah kerabat mereka yang tewas akibat insiden saat pendaratan darurat pada Minggu (29/12).
Mereka bermalam dalam tenda-tenda di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, menanti kabar tentang orang tercinta mereka, dalam ketidakpastian.
Penjabat Presiden Korea Selatan, Choi Sang-mok, memerintahkan para penyelidik untuk segera mengungkapkan hasil identifikasi mereka kepada keluarga yang ditinggalkan.
Choi juga telah memerintahkan pemeriksaan keselamatan darurat terhadap seluruh operasi maskapai penerbangan negara itu.
Di tengah teriakan marah para keluarga korban di Bandara Internasional Muan, kepala polisi jenderal Na Won-o menjelaskan penundaan itu disebabkan petugas membutuhkan waktu lebih lama untuk mengidentifikasi secara hati-hati ke-179 korban, yang jasadnya dalam kondisi rusak parah dan tersebar dalam kecelakaan itu.
"Bisakah Anda berjanji [jasad] mereka akan disatukan lagi?" seorang pria paruh baya bertanya, tampak emosional.
Lainnya meminta agar jasad korban diserahkan sebagaimana adanya, tetapi Na mengatakan pejabat ingin melakukan upaya terbaik untuk mengumpulkan dan mencocokkan sebanyak mungkin jasad yang mereka bisa.
Rincian mengerikan ini telah membuat beberapa kerabat menangis, sementara sebagian besar duduk terdiam tertegun, kelelahan.
Pesawat Boeing 737-800, yang sedang dalam perjalanan dari Bangkok, Thailand, menuju Bandara Internasional Muan di Korea Selatan tergelincir keluar landasan setelah mendarat dan menabrak dinding bandara pada Minggu (29/12) sekitar pukul 09.00 waktu setempat.
Kecelakaan itu menewaskan 179 dari 181 orang di dalamnya, menjadikannya kecelakaan pesawat paling mematikan di Korea Selatan.
Empat awak pesawat termasuk di antara korban, sementara dua orang berhasil diselamatkan dari reruntuhan dalam keadaan hidup.
Seruan penjabat presiden untuk peninjauan mendesak terhadap operasi maskapai muncul ketika penerbangan Jeju Air lainnya berbalik kembali ke Seoul tak lama setelah lepas landas pada Senin (30/12), karena masalah roda pendaratan yang tidak diketahui.
(***)