Menu

Israel Klaim Telah Mencegat Rudal Yang Diluncurkan Oleh Houthi Yaman

Amastya 31 Dec 2024, 19:15
Pemandangan pecahan rudal balistik Houthi yang diluncurkan dari Yaman ke Israel yang jatuh di kota Bet Shemesh, Israel tengah, dekat Yerusalem, pada 31 Desember 2024 /AFP
Pemandangan pecahan rudal balistik Houthi yang diluncurkan dari Yaman ke Israel yang jatuh di kota Bet Shemesh, Israel tengah, dekat Yerusalem, pada 31 Desember 2024 /AFP

RIAU24.COM - Tentara Israel pada hari Senin (30 Desember) mengatakan bahwa mereka telah, sekali lagi, mencegat rudal yang diluncurkan oleh pemberontak Houthi dari Yaman.

Rudal itu dicegat sebelum menyeberang ke wilayah Israel.

Pemberontak Houthi yang didukung Iran telah menembakkan rudal dan drone ke Israel, dalam apa yang mereka klaim sebagai solidaritas dengan Palestina, sejak dimulainya perang di Gaza pada 7 Oktober 2023.

Rudal dicegat

Dalam sebuah pernyataan, militer Israel mengatakan, "Menyusul sirene yang berbunyi beberapa waktu yang lalu di Israel tengah, sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman dicegat oleh IAF (angkatan udara) sebelum menyeberang ke wilayah Israel."

Magen David Adom, penyedia layanan darurat Israel, menurut AFP, melaporkan bahwa mereka belum menerima laporan korban sejauh ini.

Sebelumnya, pada hari Sabtu, Israel melaporkan bahwa mereka telah mencegat rudal dari Yaman.

Serangan Houthi

Pemberontak Houthi, dalam beberapa pekan terakhir, telah mengklaim telah menembakkan beberapa rudal ke Israel, termasuk di ibu kota Tel Aviv.

Serangan mereka memicu serangan balasan dari Israel, yang menargetkan aset dan infrastruktur strategis pemberontak.

Serangan balasan Israel telah mencakup target seperti Bandara Internasional Sanaa titik masuk utama untuk bantuan kemanusiaan pembangkit listrik serta fasilitas lain di beberapa pelabuhan.

“Situs-situs ini digunakan oleh Houthi untuk menyelundupkan senjata Iran ke wilayah itu dan untuk masuknya pejabat senior Iran", kata Israel dalam sebuah pernyataan.

AS dan Inggris juga telah menanggapi serangan pemberontak di perairan wilayah Laut Merah yang penting bagi perdagangan global dan telah berulang kali menyerang sasaran Houthi di Yaman tahun ini.

(***)