Warga Bangladesh Amerika Desak Donald Trump Untuk Campur Tangan Di Tengah Serangan Terhadap Minoritas
RIAU24.COM - Di tengah ketegangan yang sedang berlangsung terhadap agama dan etnis minoritas di Bangladesh, koalisi Hindu, Buddha, dan Kristen Bangladesh Amerika telah mendesak Presiden terpilih Donald Trump untuk turun tangan dalam masalah ini dengan mengatakan mereka menghadapi ancaman eksistensial dari pasukan Islamis.
Kelompok itu telah meminta Trump untuk campur tangan dan mengamankan pembebasan segera biksu Chinmoy Krishna Das, yang menurut mereka dipenjara secara salah atas tuduhan penghasutan.
Mereka juga mengatakan pada hari Minggu (29 Desember) bahwa Bangladesh hampir tergelincir ke dalam radikalisasi, yang mungkin memiliki efek signifikan tidak hanya di Asia Selatan tetapi juga di bagian lain dunia, lapor kantor berita PTI.
Das, mantan pemimpin International Society for Krishna Consciousness (ISKCON), ditangkap di Bandara Internasional Hazrat Shahjalal Dhaka pada 25 November.
Dia dituduh atas tuduhan penghasutan karena diduga tidak menghormati bendera nasional dan dikirim ke penjara setelah pengadilan Chattogram menolak permintaan jaminannya.
Kelompok itu mengusulkan untuk menghubungkan keterlibatan Bangladesh dalam misi penjaga perdamaian PBB untuk mengakhiri penganiayaan etnis dan agama internal, dalam sebuah memorandum yang ditujukan kepada Trump.
Mereka juga menyarankan Undang-Undang Perlindungan Minoritas yang komprehensif untuk secara resmi mengakui suku-suku asli minoritas.
Menurut siaran pers, rekomendasi utama termasuk penciptaan kantong yang aman, pemilih terpisah untuk minoritas, dan undang-undang menentang kejahatan kebencian dan ujaran kebencian untuk melindungi praktik keagamaan dan warisan budaya.
Para pemimpin agama mengungkapkan keprihatinan
Beberapa pemimpin agama telah menuntut pemerintah sementara Bangladesh untuk bertindak cepat untuk mencegah kejahatan terhadap orang-orang dari kelompok minoritas, terutama perempuan, di Bangladesh dan memastikan bahwa perdamaian dan keharmonisan dipulihkan.
Menurut sebuah laporan, tokoh-tokoh terkemuka dari Sanatani Sangathan Hindu dan Organisasi Imam Seluruh India membahas masalah yang sedang berlangsung di Bangladesh selama pertemuan yang diadakan di Kolkata, Benggala Barat.
"Kami mengadakan doa untuk perdamaian dan persahabatan dan mengakhiri permusuhan terhadap minoritas di Bangladesh. Situasinya telah menjadi sedemikian rupa sehingga bahkan wanita tidak terhindar dari serangan brutal," kata Radharamn Das, wakil presiden ISKCON, Kolkata, kepada PTI.
(***)