Pemimpin Baru Suriah Ahmed al-Sharaa Desak AS Untuk Mencabut Sanksi
RIAU24.COM - Ahmed al-Sharaa, pemimpin Suriah yang baru dilantik, selama wawancara dengan Al Arabiya TV, tiga minggu setelah koalisi Hayat Tahrir al-Sham (HTS) menggulingkan Bashar al-Assad dalam serangan dramatis mengatakan bahwa pemilu di negara itu bisa memakan waktu hingga empat tahun.
Memperhatikan pentingnya hubungan Suriah dengan Iran dan Rusia, Sharaa juga meminta Amerika Serikat untuk mencabut sanksi sambil menyusun rencana untuk perombakan konstitusi di negara itu.
Pemilu Suriah
Sharaa menguraikan peta jalan ambisius untuk pemilu, memperkirakan bahwa proses pemilu bisa memakan waktu empat tahun.
"Kita perlu menulis ulang konstitusi, yang bisa memakan waktu dua atau tiga tahun," kata Sharaa.
Visinya sejalan dengan kerangka Resolusi Dewan Keamanan PBB 2254 yang diadopsi pada tahun 2015 yang menyerukan reformasi konstitusi dan pemilihan yang dipantau PBB sebagai bagian dari transisi Suriah.