Benarkah Konsumsi Makanan yang Dibakar Picu Kanker? Begini Faktanya
RIAU24.COM - Bagi sebagian masyarakat, merayakan malam tahun baru umumnya dilakukan dengan mengadakan pesta makanan, seperti membakar jagung.
Namun, terjadi perdebatan bahwa mengonsumsi makanan yang dibakar dapat menjadi salah satu faktor pemicu penyakit kanker.
Kanker sendiri merupakan sebuah penyakit yang ditandai dengan adanya pertumbuhan sel yang tidak terkendali dan abnormal di dalam tubuh. Sel kanker dapat tumbuh dan menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Lantas, benarkah mengonsumsi makanan yang dibakar dapat menjadi salah satu pencetus penyakit kanker?
Dikutip dari Web MD, beberapa jenis makanan yang dimasak pada suhu tinggi, khususnya karbohidrat, seperti kentang atau roti, dapat melepaskan zat kimia yang dikenal dengan akrilamida.
"Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dengan (memasak terlalu lama atau membakar makanan), Anda menciptakan karsinogen dalam makanan yang berpotensi membahayakan tubuh," kata Neil Inyengar, MD, onkolog medis di New York City.
"Saya akan menyebutnya hipotesis saat ini. Saya tidak yakin ini benar-benar terjadi," imbuhnya.
Para ilmuwan melaporkan bahwa pada hewan pengerat, kadar akrilamida yang tinggi, yang jumlahnya lebih banyak dari yang ditemukan dalam makanan, dapat menyebabkan terbentuknya tumor.
Namun, penelitian pada manusia masih sedikit bukti terkait akrilamida dalam makanan dapat meningkatkan risiko kanker.
Peneliti memeriksa sekelompok besar untuk melihat kaitan akrilamida dan kanker di bagian tubuh, termasuk prostat, kandung kemih, ginjal, dan usus, sebagian besar gagal untuk menemukan hubungan yang jelas.
Pada beberapa kasus yang lain, bahkan saat hubungan potensial muncul, seperti antara akrilamida dan kanker ovarium, hubungan tersebut menghilang setelah menggunakan alat pengukuran yang lebih kuat, seperti mengamati kadar akrilamida dalam darah.
Metode memasak daging, seperti mengasapi, memanggang, atau menggoreng, maka dapat melepaskan zat kimia lain yang disebut dengan amina heterosiklik dan hidrokarbon aromatik polisiklik.
Seperti akrilamida, hewan pengerat yang terpapar zat kimia ini dalam kadar yang tinggi dapat mengembangkan tumor di berbagai organ. Namun, hubungannya pada manusia, buktinya tidak begitu jelas.
Sementara itu, beberapa penelitian melaporkan bahwa mengonsumsi zat kimia dari daging yang dimasak dapat meningkatkan risiko kanker tertentu, seperti kanker kolorektal atau pankreas, penelitian lain tidak melaporkan adanya hubungan.
Walaupun bukti bahwa mengonsumsi makanan yang gosong atau terlalu matang menyebabkan kanker pada manusia tidak meyakinkan, namun penting untuk tetap membatasi konsumsi makanan yang dibakar untuk menurunkan risiko terserang penyakit kanker. ***