Waduh! Rayakan Natal di Negara Ini Bisa Kena Sanksi Hukuman Mati
Begitu juga dengan Ji Hyun Park, orang pertama yang melarikan diri dari Korea Utara pada 1998. Hingga tiba di Inggris, ia tidak pernah mendengar tentang Natal dan mengira Boxing Day merupakan acara olahraga.
Anehnya, pohon Natal berhiaskan pernak-pernik dan lampu bisa ditemukan di Pyongyang dan berada di sana sepanjang tahun sebagai pajangan.
Warga Korut mungkin tidak tahu makna konotasi pohon cemara dengan perayaan hari besar umat Kristiani tersebut.
Pembelot Korut lainnya bernama Timothy Cho menjelaskan kemungkinan ada yang merayakan Natal di Korut, yaitu warganya yang menganut Kristen secara diam-diam. Namun itu juga dilakukan dengan sembunyi-sembunyi.
"Biaya yang harus mereka bayar seandainya mereka ketahuan (merayakan Natal) sangat mahal. Hukuman minimalnya adalah dikirim ke kamp penjara dan dipaksa bekerja keras, atau bahkan dieksekusi di tempat," kata Cho, mengutip The Sun.
Alih-alih Natal, warga Korea Utara memperingati kelahiran mendiang Kim Jong Suk, nenek Kim Jong Un atau istri Kim Il Sung, pada Christmas Eve alias 24 Desember.