Menu

Korsel: Lebih Dari 1.000 Tentara Korea Utara Tewas Atau Terluka Dalam Perang Rusia-Ukraina

Amastya 23 Dec 2024, 19:35
Prajurit Ukraina dari Brigade Artileri 43 menembakkan meriam self-propelled 2S7 Pion ke arah posisi Rusia di garis depan di wilayah Donetsk pada 27 September 2024, di tengah invasi Rusia ke Ukraina /AFP
Prajurit Ukraina dari Brigade Artileri 43 menembakkan meriam self-propelled 2S7 Pion ke arah posisi Rusia di garis depan di wilayah Donetsk pada 27 September 2024, di tengah invasi Rusia ke Ukraina /AFP

Korea Utara dan Rusia telah memperkuat hubungan militer mereka sejak invasi Moskow ke Ukraina pada Februari 2022.

Sebuah pakta pertahanan penting antara Pyongyang dan Moskow, yang ditandatangani pada bulan Juni, mulai berlaku bulan ini.

Para ahli mengatakan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un ingin memperoleh teknologi canggih dari Rusia dan pengalaman pertempuran untuk pasukannya.

Pyongyang mengecam pada hari Kamis atas apa yang disebutnya provokasi sembrono oleh Amerika Serikat dan sekutunya atas pernyataan bersama yang mengkritik dukungan Korea Utara untuk perang Rusia di Ukraina, termasuk pengerahan pasukan.

Korea Selatan dan Ukraina mengumumkan bulan lalu bahwa mereka akan memperdalam kerja sama keamanan sebagai tanggapan atas ancaman yang ditimbulkan oleh pengerahan pasukan Korea Utara, tetapi tidak disebutkan potensi pengiriman senjata dari Seoul ke Kyiv.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol yang diskors mengatakan pada bulan November bahwa Seoul tidak mengesampingkan kemungkinan menyediakan senjata ke Ukraina, yang akan menandai perubahan signifikan dalam kebijakan lamanya yang melarang penjualan senjata ke negara-negara dalam konflik aktif.

Halaman: 234Lihat Semua