Menu

Permintaan Terus Meningkat, PTPN IV Regional III Perluas Penyediaan Bibit Sawit Unggul Bersertifikat di Riau

Devi 16 Dec 2024, 11:22
Permintaan Terus Meningkat, PTPN IV Regional III Perluas Penyediaan Bibit Sawit Unggul Bersertifikat di Riau
Permintaan Terus Meningkat, PTPN IV Regional III Perluas Penyediaan Bibit Sawit Unggul Bersertifikat di Riau

RIAU24.COM - PTPN IV Regional III, bagian dari Sub Holding PTPN IV PalmCo memperluas penyediaan bibit sawit unggul bersertifikat bagi masyarakat Bumi Lancang Kuning, Provinsi Riau.

Bibit sawit unggul bersertifikat dengan potensi produktivitas tandan buah segar (TBS) mencapai 33-35 ton per hektare pertahun tersebut kini tersedia di enam sentra pembibitan.

Mulai dari sentra Kota Dumai, Tandun dan Sei Pagar Kabupaten Kampar, Sei Rokan Kabupaten Rokan Hulu, Lubuk Dalam Kabupaten Siak, dan Air Molek Kabupaten Indragiri Hulu.

Region Head PTPN IV Regional III Rurianto dalam keterangan tertulisnya di Pekanbaru, Jumat (13/12/2024) mengatakan perusahaan plat merah yang mengemban tugas dari pemerintah untuk mengakselerasi peremajaan sawit rakyat itu saat ini menyiapkan 432.000 bibit sawit unggul bersertifikat yang diperuntukkan bagi para petani.

"Alhamdulillah, sejak awal diluncurkan program penyediaan bibit sawit unggul bersertifikat mendapat respon yang sangat positif, dengan 1,6 juta bibit telah diserap petani," kata pria berkacamata tersebut.

"Dan sampai saat ini, Alhamdulillah permintaan (bibit sawit unggul bersertifikat PTPN) terus meningkat. Untuk itu, Desember ini kami kembali menyiapkan 200 ribuan bibit untuk para petani yang akan melaksanakan peremajaan," lanjut dia.

Ia memaparkan dua varietas bibit yang disiapkan adalah PPKS 540 dan PPKS SMB yang memiliki karakteristik 14 tandan perpohon dengan berat rata-rata 19 kilogram pertandan, serta potensi produktivitas mencapai 35 ton per hektare per tahun.

Tidak hanya itu, ia menjelaskan kedua varietas tersebut juga memiliki umur panen lebih cepat yakni 28 bulan serta rendemen yang tinggi mencapai 27 persen.

"Seluruh keunggulan itu yang kami siapkan untuk petani. Tujuannya apa? Rekan-rekan petani mendapat tanaman yang unggul, hasil yang maksimal, dan pada akhirnya kita bersama-sama petani mampu mendukung visi mewujudkan kedaulatan pangan dan energi nasional," paparnya.

GM Distrik Petani Mitra PTPN IV Regional III Ferry P Lubis menambahkan perusahaan memberikan kemudahan bagi para petani untuk memperoleh bibit tersebut yang cukup mengunjungi masing-masing sentra atau melalui website http://bibit.ptpn4.co.id/.

"Untuk memperoleh bibit, rekan-rekan petani bisa langsung ke sentra atau bisa mengunjungi website yang telah disediakan. Atau bisa juga menghubungi nomor 0823-7142-2295 atas nama Ridho untuk berdiskusi," ujarnya.

Program penyediaan bibit sawit unggul bersertifikat yang dilaksanakan PTPN IV Regional III ini sendiri kini dipreplikasi dan diperluas ke berbagai penjuru Nusantara di bawah pengelolaan Sub Holding PTPN IV PalmCo. Seperti halnya di Riau, respon petani di berbagai Indonesia juga

Respon positif para petani itu disebabkan program tersebut berjalan beriringan dengan akselerasi peremajaan sawit rakyat (PSR).

Selain itu, Ferry juga menegaskan bahwa langkah penyediaan bibit sawit unggul itu sendiri merupakan jawaban atas keberadaan bibit sawit palsu di pasaran.

Mengutip survey Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) terungkap jika para petani sawit masih kerap terjebak dengan keberadaan bibit sawit palsu. Ada sejumlah alasan yang membuat mereka terjebak, diantaranya 37 persen menjadi korban penipuan, 14 persen tergiur harga murah, 20 persen tidak mengetahui cara membeli benih yang legal.

Selain itu, 12 persen di antara petani terjebak penggunaan bibit palsu karena rumitnya persyaratan yang harus dipenuhi, 10 persen tidak mengetahui lokasi pembelian benih legal, serta 4 persen petani menyatakan akibat jarak tempuh dari lahan sawit ke produsen benih legal yang cukup jauh.

"Guna mengatasi kendala-kendala itu, sejak awal 2021 dan untuk pertama kalinya dalam sejarah perusahaan berdiri, kita putuskan melepas bibit unggul yang selama ini hanya dipergunakan di kebun inti dan kebun plasma perusahaan, untuk juga dijual secara online kepada petani swadaya non plasma,” jelasnya. ***