Pengawas Internasional: Penggunaan Senjata Kimia di Suriah Harus Diselidiki
RIAU24.COM - Kepala pengawas senjata kimia mengatakan pada hari Kamis (12 Desember) bahwa dia akan meminta para pemimpin baru Suriah untuk memberikan akses kepada penyelidik ke negara itu untuk melanjutkan pekerjaan mengidentifikasi pelaku serangan yang menewaskan dan melukai ribuan orang selama perang saudara.
Berbicara pada sesi khusus Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia (OPCW), Fernando Arias mengatakan kantornya telah melihat sinyal positif dari Suriah tentang perlunya membersihkan negara itu dari senjata kimia, tetapi tidak ada permintaan resmi yang diterima.
Dewan eksekutif OPCW yang beranggotakan 41 orang itu bertemu di Den Haag untuk membahas langkah selanjutnya setelah penggulingan Presiden Suriah Bashar al-Assad secara tiba-tiba.
Berbicara menjelang pertemuan itu, duta besar AS untuk OPCW, Nicole Shampaine, mengatakan Washington memandang jatuhnya Assad sebagai kesempatan luar biasa untuk membersihkan Suriah dari senjata kimia.
"Kami ingin menyelesaikan pekerjaan dan ini benar-benar kesempatan bagi kepemimpinan baru Suriah untuk bekerja dengan komunitas internasional, bekerja dengan OPCW untuk menyelesaikan pekerjaan sekali dan untuk selamanya," kata Shampaine.
Arias mengatakan lanskap politik yang berkembang di Suriah menawarkan kesempatan bagi organisasi untuk akhirnya mendapatkan klarifikasi tentang cakupan penuh dan ruang lingkup program senjata kimia Suriah setelah 11 tahun inspeksi.