BI Selesaikan Proof of Concept Rupiah Digital dalam Inisiatif Mata Uang Digital Bank Sentral
RIAU24.COM - Bank Indonesia (BI) telah berhasil merampungkan fase proof of concept (PoC) pertama untuk rupiah digital, menandai tonggak penting dalam eksplorasi Mata Uang Digital Bank Sentral (CBDC) di bawah inisiatif “Proyek Garuda”.
PoC awal difokuskan pada pengembangan sistem pembukuan kas grosir, elemen dasar infrastruktur rupiah digital. Menurut Kepala Biro Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, pencapaian ini merupakan kelanjutan dari tahap-tahap sebelumnya yang telah dimulai sejak 2022, termasuk penerbitan white paper, consulting paper, dan laporan konsultasi publik.
“Fase ini memastikan bahwa sistem yang kami bangun efisien, aman, dan andal,” kata Ramdan dalam pernyataan pers pada hari Jumat.
PoC menguji kesiapan teknologi secara menyeluruh, dengan fokus pada tiga area utama: ketahanan teknis, keamanan transaksi, dan kompatibilitas dengan infrastruktur keuangan dan pembayaran yang ada. Distributed Ledger Technology (DLT) digunakan untuk mengevaluasi potensinya dalam mendukung model bisnis rupiah digital.
Ramdan mengatakan hasil PoC melampaui ekspektasi, yang menegaskan bahwa solusi berbasis DLT memenuhi tuntutan teknis dan bisnis dari sistem buku besar kas grosir.
Tahap PoC awal menandai tonggak penting dalam eksperimen rupiah digital. Keberhasilan dan wawasan yang diperoleh dari PoC ini akan menjadi landasan untuk memperkuat aspek teknis rupiah digital di masa mendatang.
Keberhasilan fase ini menandakan kesiapan Indonesia untuk memodernisasi sistem pembayarannya dengan mata uang digital, yang dapat meningkatkan efisiensi transaksi, meningkatkan keamanan keuangan, dan memperkuat interoperabilitas antar lembaga keuangan. ***