Ini yang Terjadi Pada Tubuh saat Terkena Penyakit Batu Ginjal
RIAU24.COM - Belakangan ramai di media sosial soal batu ginjal disebut-sebut disebabkan karena masak mi menggunakan air keran. Konon hal ini berkaitan dengan hard water atau air sadah yang meningkatkan kalsium dalam ginjal untuk disaring meningkat.
Spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno SpPD-KGEH menegaskan narasi yang beredar tersebut tidak benar alias hoaks. Hingga saat ini belum ada bukti keterkaitan antar risiko batu ginjal dengan hard water atau air sadah.
Menurutnya batu ginjal disebabkan oleh riwayat medis tertentu hingga kekurangan cairan atau dehidrasi yang membuat urine menjadi pekat. Walhasil, tidak ada air dalam tubuh yang membuat mineral menjadi sulit larut dalam urine, sehingga mengkristal menjadi batu ginjal.
"Sebenarnya tidak ada hubungannya antara air mentah dengan merebus mi instan. Itu hoax jadi batu ginjal," bebernya saat dihubungi detikcom Senin (9/12/2024).
"Bukan itu penyebabnya. Batu ginjal juga disebut kalkuli renal, nefrolitiasis, atau urolitiasis, endapan keras yang terbuat dari mineral dan garam yang terbentuk di dalam ginjal seseorang," lanjut dia.
Ciri-ciri Batu Ginjal
Penyakit batu ginjal adalah kondisi akibat terbentuknya endapan padat di dalam ginjal yang berasal dari zat kimia dalam urine. Ukuran batu ginjal bisa mulai dari sekecil butiran pasir hingga sebesar kacang polong.
Spesialis urologi dr Hilman Hadiansyah, SpU, beberapa waktu lalu sempat menjelaskan ciri-ciri seseorang terkena batu ginjal.
dr Hilman mengatakan seringkali batu ginjal masih begitu kecil di saluran kemih sampai pasien tidak merasakan gejala apapun. Ketika ukuran batu mulai membesar, kondisi tersebut bisa sangat mengganggu kehidupan sehari-hari.
Salah satu gejala yang paling sering muncul adalah nyeri pinggang atau perasaan tidak nyaman di perut kanan atau kiri yang hilang timbul. Perasaan nyeri tersebut juga dapat menjalar hingga area selangkangan sampai kantung kemaluan pada pasien laki-laki.
"Apabila batu yang terbentuk cukup besar dan menyebabkan sumbatan hebat dapat muncul nyeri tak tertahankan (kolik renal) disertai keringat dingin, mual dan muntah, seringkali menjadi alasan utama pasien langsung ke IGD," jelas dr Hilman.
Beberapa gejala batu ginjal lain meliputi nyeri saat buang air kecil, urine berwarna merah atau keruh berpasir, demam, hingga munculnya batu kecil atau passing stone saat buang air kecil.
Minum air yang cukup merupakan faktor utama dalam pencegahan masalah batu ginjal. dr Hilman menyarankan untuk selalu minum air putih dengan cukup minimal 8-10 gelas atau 2-3 liter setiap harinya.
"Selain itu konsumsi makanan yang sehat, kurangi konsumsi garam terlalu berlebihan, coklat, makanan tinggi purin, minuman bersoda. Bisa perbanyak makanan dan minuman yang mengandung sitrat," jelas dr Hilman.
Beberapa cara lain yang bisa dilakukan untuk mencegah masalah batu ginjal meliputi olahraga rutin teratur, menjaga berat badan ideal, serta pola hidup sehat untuk menjauhi risiko penyakit degeneratif lain seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit asam urat. ***