Menu

Israel Merebut Pos Terdepan Tentara Suriah di Puncak Gunung Hermon Setelah Assad Melarikan Diri

Amastya 9 Dec 2024, 20:14
Seorang tentara Israel mengatur perlengkapan di atas tank tentara yang dikerahkan di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel di sekitar zona penyangga demiliterisasi di Suriah barat daya pada 8 Desember 2024, setelah Damaskus jatuh ke tangan pasukan pemberontak /AFP
Seorang tentara Israel mengatur perlengkapan di atas tank tentara yang dikerahkan di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel di sekitar zona penyangga demiliterisasi di Suriah barat daya pada 8 Desember 2024, setelah Damaskus jatuh ke tangan pasukan pemberontak /AFP

RIAU24.COM Tentara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada hari Minggu (8 Desember) merebut pos strategis Angkatan Darat Suriah di puncak Gunung Hermon di Dataran Tinggi Golan setelah jatuhnya rezim Assad di negara Asia Barat itu, media pemerintah Israel melaporkan.

Tentara Isreali sebelumnya pada hari Minggu mengatakan sedang maju ke zona penyangga, sebuah daerah demiliterisasi di Dataran Tinggi Golan.

Langkah itu, katanya, bertujuan untuk mencegah pasukan pemberontak merebut kendali daerah itu dan meluncurkan serangan potensial terhadap Israel.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Minggu (8 Desember) mengatakan bahwa dia telah memerintahkan militernya untuk merebut zona penyangga demiliterisasi di perbatasan dengan Suriah setelah jatuhnya Bashar al-Assad di Damaskus.

Dia mengatakan bahwa perjanjian pelepasan, yang berasal dari 50 tahun antara kedua negara telah runtuh dan pasukan Suriah telah meninggalkan posisi mereka.

"Saya mengarahkan IDF (militer) kemarin untuk merebut zona penyangga dan posisi komando di dekatnya. Kami tidak akan membiarkan kekuatan musuh untuk membangun dirinya di perbatasan kami," kata Netanyahu.

Halaman: 12Lihat Semua