Ini Kebiasaan Masa Kecil Bill Gates yang Membuatnya Sukses
RIAU24.COM - Bill Gates, salah satu pendiri Microsoft, tidak yakin apakah dia akan bisa menjadi miliarder jika tumbuh di era sekarang, di tengah gangguan dari ponsel pintar dan media sosial.
Namun, Gates membantu membuat komputer dan internet ada di mana-mana. Namun, ia mungkin takkan pernah membangun Microsoft tanpa waktu yang ia habiskan di masa kecil dengan keliling bersama teman-teman, menjelajahi dunia luar, dan membaca serta berpikir mendalam di kamar selama berjam-jam.
"Saat gelisah atau bosan, atau mendapat masalah karena berperilaku buruk, saya akan menghilang ke kamar dan tenggelam dalam buku atau ide, sering kali selama berjam-jam tanpa gangguan," tulis Gates di blognya.
"Kemampuan mengubah waktu luang menjadi pemikiran dan pembelajaran yang mendalam jadi bagian mendasar dari diri saya. Itu juga penting bagi kesuksesan saya di kemudian hari," imbuhnya.
Dalam blognya, Gates merekomendasikan buku: "The Anxious Generation," karya psikolog sosial Universitas New York Jonathan Haidt, yang mengeksplorasi bagaimana smartphone dan medsos mengubah otak anak-anak.
Buku tersebut berpendapat teknologi ini berperan menciptakan krisis kesehatan mental remaja, ditandai dengan meningkatnya tingkat kesepian dan depresi pada Generasi Z.
Penggunaan smartphone dan medsos terus-menerus dapat berdampak negatif pada ingatan, kemampuan konsentrasi, dan rentang perhatian kaum muda.
Gates memilih masa kecilnya yang berbasis permainan yang menginspirasi pemikiran kreatif daripada masa kecil berbasis HP yang dialami banyak anak saat ini.
"Rentang perhatian kita seperti otot dan gangguan yang tak henti-hentinya serta sifat adiktif media sosial membuatnya sangat sulit berkembang," tulis Gates.
Sepanjang kariernya, Gates sering kali memuji keberhasilannya karena kebiasaan membaca dan kemampuan mengisolasi diri. Tahun 1990-an, dia akan mengasingkan diri ke kabin terpencil di alam liar tanpa apa pun kecuali sekantong besar buku dan makalah.
Selama periode tersebut, Gates berkomitmen berkonsentrasi tanpa gangguan. Ia bahkan takkan memeriksa email sehingga dapat membaca, berpikir, dan menulis tentang masa depan tanpa gangguan
Pakar produktivitas Laura Stack menyebutnya brilian.
"Kita harus menciptakan lingkungan yang memberi kemampuan memfokuskan pikiran tanpa gangguan dari rekan kerja, pasangan, anak-anak, hewan peliharaan, dan teknologi, atau kita tidak akan pernah bisa berkonsentrasi pada aktivitas tingkat tinggi," kata Stack.
Fokus intens Gates membantu memacu ide-ide besar, termasuk pengembangan Internet Explorer oleh Microsoft.
"Tanpa kemampuan fokus secara intens dan mengikuti suatu ide ke mana pun ide itu mengarah, dunia bisa kehilangan terobosan yang muncul dari memusatkan pikiran pada suatu hal," tulis Gates.