Menu

Pemberontak Deklarasikan Era Baru di Suriah usai Klaim Presiden Assad Kabur

Rizka 8 Dec 2024, 11:18
Pemberontak Suriah
Pemberontak Suriah

RIAU24.COM Pemberontak Suriah merebut kota kunci Hama pada Kamis (5/12), memberikan kemenangan besar bagi para pemberontak setelah serangan kilat di Suriah utara dan memberikan pukulan baru bagi Presiden Bashar al Assad dan sekutu-sekutunya dari Rusia dan Iran.

Terbaru, pemberontak emberontak Suriah mengumumkan mereka telah merebut ibu kota, Damaskus. Mereka juga mengumumkan jatuhnya pemerintahan Presiden Bashar Al-Assad.

"Tiran Bashar al-Assad telah melarikan diri," kata pemberontak bersenjata dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Al Jazeera, Minggu (8/12).

"Kami nyatakan Damaskus bebas dari tiran Bashar al-Assad," sambung mereka.

Pemberontak juga membanggakan kejatuhan pemerintah Suriah yang konon sebagai 'momen kebebasan setelah puluhan tahun penuh rasa sakit dan penderitaan'. Mereka mengajak warga negara Suriah untuk pulang kampung.

"Kepada warga Suriah di luar negeri di seluruh dunia, Suriah menanti Anda," kata mereka.

Pemberontak mengatakan berakhirnya pemerintahan Assad sebagai era baru dalam sejarah Suriah. Mereka juga menyebut Assad telah meninggalkan negara itu.

"Setelah 50 tahun penindasan di bawah pemerintahan Baath dan 13 tahun kriminalitas, tirani, dan pengungsian, dan setelah perjuangan panjang, menghadapi segala macam kekuatan pendudukan, kami nyatakan hari ini, 8 Desember 2024, berakhirnya era gelap itu dan dimulainya era baru bagi Suriah," kata pemberontak.

Pihak pemberontak mengklaim 'Suriah baru' akan menjadi tempat hidup berdampingan secara damai. Mereka mengklaim keadilan akan menang dan semua martabat warga Suriah akan terpelihara.

"Kami membalik halaman masa lalu yang gelap dan membuka cakrawala baru untuk masa depan," kata pemberontak.

Para pemimpin oposisi, termasuk kepala HTS al-Julani, telah menekankan dalam beberapa minggu terakhir mereka bertujuan untuk membangun negara bagi semua warga Suriah dalam upaya untuk menghilangkan kekhawatiran tentang sektarianisme dan hubungan kelompok itu sebelumnya dengan al-Qaeda. Assad sendiri dikabarkan telah meninggalkan ibu kota Suriah, meski belum diketahui ke mana tujuannya.

Assad telah memimpin Suriah sejak tahun 2000. Dia menjadi presiden setelah ayahnya, Hafez al-Assad, yang menjadi Presiden Suriah sejak 1971 hingga meninggal pada tahun 2000.