Menu

Inggris Hadapi Krisis Di Tengah Meningkatnya Kasus Flu dan Norovirus, 95 Persen Tempat Tidur Penuh

Amastya 6 Dec 2024, 14:35
Gambar representatif /Pexels
Gambar representatif /Pexels

RIAU24.COM - Meningkatnya kasus flu dan norovirus membuat Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris lebih sibuk dari biasanya musim dingin ini.

Direktur medis NHS, Prof Sir Stephen Powis, mengatakan bahwa sekitar 95 persen tempat tidur di rumah sakit sudah terisi dan ini baru awal Desember.

Tingkat semacam ini hanya terlihat di kedalaman musim dingin.

Sir Stephen, yang juga merupakan dokter paling senior, mengatakan, "NHS lebih sibuk daripada sebelumnya menuju musim dingin, dengan jumlah flu dan norovirus di rumah sakit meningkat tajam dan kami masih baru pada awal Desember, jadi kami memperkirakan tekanan akan meningkat dan ada musim dingin yang panjang di depan kami."

"Untuk sementara, ada peringatan 'tripledemic' Covid, flu, dan RSV musim dingin ini, tetapi dengan meningkatnya kasus norovirus, ini bisa dengan cepat menjadi 'quad-demic'," tambahnya lebih lanjut.

Ini terjadi setelah Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan mencapai target 18 minggu untuk perawatan rumah sakit yang tidak mendesak adalah salah satu dari enam prioritas jangka panjangnya untuk pemerintah.

Pernyataan Starmer telah membuat dokter senior di Inggris menuduh pemerintah menghindari krisis langsung yang dihadapi sistem darurat.

Ambulans di negara itu seharusnya menyerahkan pasien kepada staf rumah sakit dalam waktu 15 menit, tetapi pekan lalu 67 persen kedatangan membutuhkan waktu rata-rata 44 menit, menurut BBC.

Dr Tim Cooksley, dari Society for Acute Medicine, mengatakan kepada BBC bahwa pasien dalam keadaan darurat medis menghadapi kondisi yang mengerikan dan menunggu yang lama.

"Ini adalah krisis yang sedang berlangsung yang masih jauh dari diselesaikan secara efektif. Kasus tambahan virus musim dingin, seperti Covid, flu, dan RSV, berarti banyak rumah sakit akan jatuh ke dalam insiden kritis mengingat tantangan tanpa henti yang kami hadapi sepanjang tahun," katanya kepada BBC.

Cooksley lebih lanjut menambahkan dalam pernyataannya, "Terlepas dari retorika positif seputar menangani daftar tunggu, kekhawatiran kami adalah bahwa pemerintah terus menghindari mengakui secara terang-terangan bahwa tidak akan ada pemulihan elektif tanpa pemulihan perawatan darurat. Keduanya bergantung dan membutuhkan pendekatan yang koheren dan terkoordinasi.”

(***)