Biowarfare di Perang Dunia II? Ilmuwan Tiongkok Sebut Jepang Menyuntikkan Tahanan Dengan Patogen
RIAU24.COM - China telah menemukan bukti bahwa Jepang mencoba membuat senjata biologis selama Perang Dunia Kedua dan melakukan tes medis yang mengerikan pada tawanan.
Para peneliti yang mencoba mengungkap misteri periode gelap mengatakan bahwa mereka telah menemukan Bacillus anthracis di laboratorium era Perang Dunia II Jepang di timur laut China.
Bakteri yang diketahui menyebabkan antraks ditemukan di Unit 731, tempat di mana para ilmuwan dikatakan telah dengan sengaja menginfeksi tahanan dengan patogen untuk mengembangkan senjata biologis, sesuai catatan sejarah.
Studi lain di lokasi tersebut sebelumnya telah mendeteksi B. anthracis dalam tiga sampel tanah, Gizmodo melaporkan.
Para peneliti dari Akademi Ilmu Kedokteran Militer di Beijing menganalisis situs tersebut dan mempresentasikan temuan mereka tentang kekejaman yang dilakukan di Unit 731 dalam surat penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Emerging Infectious Diseases pada 20 November.
"B. anthracis dianggap sebagai salah satu agen yang paling serius dan mengancam untuk melakukan biowarfare atau bioterorisme," tulis para peneliti dalam surat itu.