Kebiasaan Tidur Seperti Ini Tingkatkan Risiko Stroke dan Serangan Jantung
Mereka menggunakan alat pelacak aktivitas setiap hari untuk mencatat tidur mereka dan para ahli kemudian menghitung skor Indeks Keteraturan Tidur masing-masing peserta. Skala yang digunakan adalah 0-100 dengan 0 sebagai 'sangat tidak teratur' dan 100 sebagai 'sangat teratur.'
Pelacakan ini dilakukan selama 8 tahun. Ahli menganalisa berapa banyak yang mengidap kondisi seperti serangan jantung, gagal jantung, atau stroke dan bagaimana kaitannya dengan pola tidur.
Bahkan setelah memperhitungkan faktor-faktor yang dapat memengaruhi hasil, seperti asupan kopi dan tingkat olahraga, orang yang tidak teratur 26 persen lebih mungkin mengalami serangan jantung, gagal jantung, dan stroke daripada mereka yang tidur teratur.
Untuk orang yang jadwal tidurnya tidak teratur tapi dalam tingkat moderat, mereka 8 persen lebih berisiko mengalami penyakit kardiovaskular tersebut.
Perawat jantung senior di British Heart Foundation Emily McGrath mengatakan sebenarnya belum jelas pasti mengapa pola tidur yang baik bermanfaat untuk jantung. Namun, sudah ada banyak penelitian yang menunjukkan tidur yang terganggu dapat meningkatkan kadar protein lebih tinggi, disebut CRP atau C-reactive protein.
"Ini adalah tanda peradangan, proses terkait dengan penyakit jantung dan tekanan darah. Tidur juga dapat berdampak tidak langsung pada kesehatan jantung, dengan memengaruhi pilihan gaya hidup kita," ujar Emily. ***