Menu

Megawati Sebut Demokrasi Terancam Mati, Klaim Gegara Akibat Kekuatan Halalkan Segala Cara

Zuratul 27 Nov 2024, 22:43
Megawati Sebut Demokrasi Terancam Mati, Klaim Gegara Akibat Kekuatan Halalkan Segala Cara.
Megawati Sebut Demokrasi Terancam Mati, Klaim Gegara Akibat Kekuatan Halalkan Segala Cara.

RIAU24.COM -Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyoroti kekalahan partainya di Jawa Tengah. 

Ia menyebut demokrasi terancam mati akibat kekuatan yang menghalalkan segala cara.

"Demokrasi kini terancam mati akibat kekuatan yang menghalalkan segala cara. Kekuatan ini mampu menggunakan sumber daya dan alat-alat negara," ujar Megawati dalam keterangan video yang dilansir CNNIndonesia.com, Rabu (27/11).

"Hal ini nampak di beberapa wilayah yang saya amati terus menerus seperti Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Utara, hingga Sulawesi Utara dan berbagai provinsi lainnya," imbuhnya.

Megawati menyebut dirinya mendapatkan laporan masifnya penggunaan penjabat kepala daerah hingga mutasi aparatur kepolisian demi tujuan politik elektoral di Jawa Tengah.

Menurut Megawati, Jateng bukan hanya kandang banteng, tetapi juga tempat tumbuhnya gagasan nasionalisme dan patriotisme. 

Selain itu, ia juga menilai partainya tidak akan kalah jika Pilkada dilakukan secara "fair, jujur, dan berkeadilan."

Ia menuding situasi di mana segala sesuatu bisa dimobilisasi oleh kekuasaan menyebabkan terjadinya pembungkaman.

Oleh karena itu, ia mengajak seluruh simpatisan, anggota dan kader PDIP serta seluruh rakyat Indonesia untuk tidak takut menyuarakan kebenaran.

Serukan lakukan perlawanan

Megawati menyatakan PDIP tidak akan menyerah usai kalah di kandang banteng. Ia menyebut PDIP akan melakukan perlawanan secara terukur dalam koridor hukum.

Megawati menyatakan ada beberapa poin yang akan dilakukan pihaknya. Pertama adalah menjaga dan mengamankan setiap suara rakyat dengan sebaik-baiknya.

Kedua, mengumpulkan setiap bukti intimidasi aparatur negara, terutama juga politik uang. PDIP juga akan mengumpulkan ketidak-netralan penjabat kepala daerah, dan juga tekanan yang diberikan kepada kepala desa.

Ketiga, ia akan mengumpulkan berbagai bukti yang menunjukkan mobilisasi bansos yang dilakukan secara masif dan praktik-praktik politik uang yang terjadi.

Keempat, PDIP akan mengumpulkan berbagai fakta penghadangan, seperti yang terjadi di daerah Banten yang menyebabkan ketidakadilan.

"Kelima, terus galang kekuatan rakyat agar berani menyuarakan kebenaran," pungkasnya.

(***)