Menu

3 Mayat Ditemukan Dari Kapal Pesiar Wisata Mesir Setelah Terbalik di Lepas Pantai Laut Merah

Amastya 26 Nov 2024, 21:52
Kapal pesiar dan perahu berlabuh di marina di resor Laut Merah Mesir Hurghada setelah sebuah kapal wisata tenggelam di lepas pantai Laut Merah /Reuters
Kapal pesiar dan perahu berlabuh di marina di resor Laut Merah Mesir Hurghada setelah sebuah kapal wisata tenggelam di lepas pantai Laut Merah /Reuters

RIAU24.COM - Sehari setelah sebuah kapal wisata terbalik di lepas pantai Laut Merah Mesir, tiga mayat ditemukan pada Selasa (26 November) pagi.

Sementara itu, tim penyelamat masih berusaha untuk memulihkan 13 orang hilang lainnya, gubernur provinsi Laut Merah, Amr Hanafi, mengatakan kepada Reuters.

Kapal 'Sea Story' terbalik pada hari Senin di dekat Sataya Reef, membawa 31 turis dan 13 awak dalam perjalanan menyelam beberapa hari.

Perahu itu kemudian dihantam ombak tinggi dan tenggelam dalam lima hingga tujuh menit.

Kegubernuran Laut Merah mengeluarkan pernyataan pada hari Senin, mengatakan bahwa 16 penumpang diyakini telah terjebak di dalamnya.

Sementara itu, 28 orang yang selamat diselamatkan dengan luka ringan.

Pihak berwenang bekerja sama dengan kedutaan dan konsulat untuk memberikan bantuan dan dokumentasi kepada mereka yang diselamatkan.

Kapal itu memulai perjalanan menyelam beberapa hari dari Pelabuhan Ghalib dekat Marsa Alam di tenggara dan dijadwalkan berlabuh pada hari Jumat di kota Hurghada, 200 kilometer (124 mil) utara.

“Sea Story terbalik selama kondisi cuaca buruk. Pada saat itu, ketinggian gelombang adalah tiga hingga empat meter (10 hingga 13 kaki) dan kecepatan angin 34 knot di daerah itu pada hari Minggu, yang menyebabkan penutupan lalu lintas maritim,” kata Otoritas Pelabuhan Laut Merah Mesir.

Khususnya, ini adalah kapal kedua yang tenggelam di daerah tersebut tahun ini.

Pada bulan Juni, kapal lain menderita kerusakan parah akibat gelombang kuat, meskipun tidak ada korban yang dilaporkan.

Pantai Laut Merah adalah tujuan wisata utama di Mesir.

Puluhan perahu selam melintasi antara terumbu karang dan pulau-pulau di lepas pantai timur Mesir setiap hari, di mana peraturan keselamatan kuat, tetapi ditegakkan secara tidak merata.

(***)