Perang Ukraina: Kyiv Menderita Hampir 65 Ribu Korban Dari Kelompok Tempur Rusia Utara
RIAU24.COM - Sejak Mei tahun ini, Ukraina yang dilanda perang hampir 65.000 korban dari Kelompok Tempur Rusia Utara, sebuah laporan oleh kantor berita TASS pada Senin (25 November) mengatakan.
Mengutip laporan dari kementerian pertahanan Rusia, TASS melaporkan bahwa Battlegroup North menimbulkan 64.700 korban di Ukraina sejak Mei.
Sejak pertengahan Mei, Ukraina menderita setidaknya 2.500 korban per minggu dari Battlegroup West, data dari kementerian pertahanan menunjukkan.
Ukraina menunjukkan fragmen rudal baru Rusia
Perang antara Rusia dan Ukraina telah berlangsung sejak akhir Februari 2022.
Perkembangan yang dilaporkan oleh TASS datang sehari setelah Ukraina menunjukkan pecahan rudal Rusia yang digunakan untuk menyerang Dnipro pekan lalu setelah Moskow mengatakan telah menguji rudal balistik Oreshnik barunya.
Pada hari Kamis (21 November), Rusia melakukan serangan di Dnipro yang menurut Presiden Vladimir Putin adalah uji coba rudal balistik jarak menengah hipersonik Oreshnik (IRBM) baru.
Pada hari Minggu, dinas keamanan SBU Ukraina menampilkan pecahan logam (rudal) mulai dari besar hingga kecil, kata sebuah laporan oleh kantor berita AFP.
SBU tidak menyebutkan nama rudal yang digunakan tetapi mengatakan itu adalah jenis yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.
Zelensky menyoroti peningkatan tingkat serangan drone Shahed
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada hari Minggu bahwa dia khawatir negara itu akan menjadi tempat uji coba amunisi Rusia, karena dia menyoroti peningkatan tingkat serangan drone Shahed.
Pernyataan Zelensky muncul ketika Ukraina menjadi sasaran hampir 500 drone dalam seminggu terakhir. Shahed, juga dikenal dengan sebutan Rusia Geran-2, adalah amunisi yang dirancang Iran.
Zelensky mengatakan pada hari Minggu bahwa Rusia telah mendirikan dua pabrik untuk membuat drone Shahed 136, sekitar 1.287 kilometer (800 mil) dari perbatasan di Ukraina.
(***)